Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Ini Dia Mpok Mimin, Anak Orang Kaya yang Jadi Istri Petinggi ISIS

Seruindonesia.com – Nama Minhati Madrais, perempuan asal Bekasi mendadak menjadi sorotan masyarakat. Perempuan kelahiran 9 Juni 1981 itu ditangkap Kepolisian Filipina bersama enam anaknya di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City, Filipina, karena terlibat ISIS.

Suami Minhati, Omarkhayam Maute, merupakan salah satu petinggi ISIS di Filipina yang sempat menguasai Kota Marawi. Minhati mengenal Omar sejak tahun 2008, ketika keduanya sama-sama kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Warga Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mengenal Minhati dengan sebutan Mpok Mimin. Sejak kecil, Mimin tinggal di rumah yang terletak di Jalan Raya Kampung Pasar Emas No. 62 RT 14 RW 08.

Baca juga: WNI Minhati Madrais Asal Bekasi Ditangkap di Illigan City Philipina

“Memang asli orang sini dari leluhurnya dulu,” kata Ketua RT 14 Carmin kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di rumahnya, senin (6/11).

Carmin bercerita, Minhati memiliki ayah bernama KH Madrais Hajar. Kata Carmin, keluarga Madrais terkenal kaya dan memiliki banyak tanah warisan.

Madrais juga memiliki pondok pesantren yang berada tidak jauh dari kediamannya. Pondok pesantren itu bernama Darul Amal yang memiliki dua kompleks gedung. Pertama, di antara jalan Raya Babelan dan Jalan Raya Kampung Pasar Emas. Satu lagi berlokasi di samping kediaman Madrais yang terletak di Jalan Raya Kampung Pasar Emas.

CNNIndonesia.com sempat menyambangi Ponpes tersebut. Namun, Ponpes tertutup dan enggan menerima tamu. Jangankan mewawancara pengajar, memotret gedung atau aktivitas di dalam pesantren saja tidak diperkenankan.

Meski begitu, Carmin mengatakan, selama ini tidak ada yang mencurigakan dari aktivitas Ponpes milik Madrais tersebut. Semuanya berjalan normal sebagaimana aktivitas di lembaga pendidikan berbasis keagamaan pada umumnya.

Warga sekitar juga banyak yang menyekolahkan anaknya ke ponpes Darul Amal sejak dulu.

“Dulu enggak banyak pilihan. Ada yang lain tapi lumayan jauh. Kalau sekarang akan ada tuh sekolah baru dekat sini,” kata Carmin.

Carmin sempat menyekolahkan dua anaknya di Ponpes Darul Amal. Kedua anaknya itu menuntut ilmu di sana hingga jenjang Madrasah Tsanawiyah atau setingkat SMP.

Dia mengatakan, kedua anaknya tidak memiliki pola pikir yang radikal setelah lulus dari Ponpes Darul Amal. Setelah itu, kedua anaknya lanjut menempuh pendidikan di tempat lain.

“Enggak ada. Ya lulusan pesantren saja gimana,” ujar carmin.

Carmin mengatakan, Ponpes Darul Alam tidak pernah melapor kepadanya jika berencana menghelat suatu acara. Tapi, dia tidak begitu peduli akan hal itu selama tidak mengganggu warga setempat.

Bukan Sarang Radikalisme

Mengenai Minhati yang ditangkap kepolisian Filipina, Carmin mengatakan, hal itu tidak ada kaitannya dengan Ponpes Darul Alam.

Dia menduga Minhati menjadi radikal setelah menimba ilmu di luar negeri, bukan karena didikan Ponpes Darul Amal milik sang ayah.

Carmin menduga suami Minhati, yakni Omar yang membawa Minhati menjadi radikal.

“Tetapi itu pun awalnya enggak ada yang ngira. Kalau sudah mencurigakan, suaminya pasti enggak disetujuin Pak Madrais,” kata Carmin.

Carmin tidak tahu pasti apakah anak-anak warga sekitar yang bersekolah di Ponpes Darul Amal banyak yang disekolahkan ke luar negeri.

Berangkat dari latar belakang ekonomi warga setempat, Carmin yakin tidak ada anak-anak warga sekitar yang berangkat ke luar negeri seperti Minhati meski mendapat beasiswa dari Ponpes Darul Alam.

“Kalau di sini, lulusan tsanawiyah juga lumayan kan bisa bantu cari duit,” kata Carmin.

Mengenai Minhati yang melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Carmin menganggap wajar. Bukan karena kepintaran Minhati, melainkan karena latar belakang ekonomi keluarga. Meski begitu, Carmin tidak mengetahui sosok Minhati.

“Dia kan anak orang kaya. Wajar saja,” ujar Carmin.

sumber: cnnindonesia.com

Tidak ada komentar: