Pemkab Kotabaru Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Suarabamega25.com - Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017, Jum'at (10/11/17) di Lapangan Siring Laut Kecamatan Pulau Laut Utara Jalan Pangeran Indra Kusuma Nagara Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.
Inspektur upacara Wakil Bupati Kotabaru Ir. H. Burhanudin dan Danup Kapten Inf Kiswanto
Dihadiri Ketua DPRD Kotabaru Hj. Alfisyah, S. Sos, M. Ap, Dandim 1004 Kotabaru Letkol Arh Samujiyo, Danlanal Kotabaru Letkol Laut (E) Joko Andriyanto,S.T, M,Tr, Hanla, Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto, S.I.K., Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Mardison, S.H, Kepala Dinas Pendidikan Kotabar Drs. Slamat Riyadi, Kemenag H. Abdulrahman, SOPD Kotabaru dan Pelajar.
Adapun Pasukan Upacara pada Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017 di Kotabaru, terdiri dari 1 Pleton Kodim 1004 Kotabaru, 1 Pleton Lanal Kotabaru, 1 Pleton Polres Kotabaru, 1 Pleton Satpol PP, 1 Pleton Basarnas, 1 Pleton Senkom, 1 Pleton Dishub, 2 Pleton SOPD Kabupaten Kotabaru, 2 Kompi Pelajar dan Mahasiswa Kotabaru.
Pidato Menteri Sosial Republik Indonesia menyambut peringatan hari Pahlawan 10 November 2017 di bacakan oleh Inspektur upacara yang dibacakan oleh Ir. H. Burhanudin (Wakil Bupati Kotabaru), antara lain mengatakan, "
Mengemban semangat juang yang tegak berdiri diatas cita-cIta. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945. setiap tanggal 10 November, kita bangsa Indonesia seluruhnya hari pahlawan memperingati mengenang para pendahulu kita pahlawan dan perintis Kemerdekaan Para Pendiri Republik Indonesia mereka dengan segenap pemikiran tindakan dan gerakan perjuangan kolektif yang mereka lakukan sehingga saat ini kita semua bisa menikmati hidup di bumi indonesia sebagai bangsa yang merdeka bangsa yang sederajat dengan bangsa lain, bangsa yang menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi terwujudnya indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat, adil dan makmur.
Para pendiri bangsa mengabarkan pesan penting kepada kita. pesan itu adalah bahwa setelah kemerdekaan diraih, maka tahapan selanjutnya kita0 harus bersatu terlebih dahulu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya, yakni berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena pesan fundamental itulah maka peringatan Hari Pahlawan 10 November Tahun 2017 ini kita mengambil tema "Perkokoh Persatuan Membangun Negeri".
Apabila kita mampu bersatu sebagai satu bangsa maka kita dapat maju bersama-sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. saudara-saudara sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman, hari Pahlawan yang kita peringati saat ini didasarkan pada peristiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah dekolonisasi dunia yakni peristiwa "Pertempuran 10 November 1945" di Surabaya.
Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional betapa segenap Rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan bersama sama melebur menjadi satu untuk berikrar bergerak dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan indonesia. saudara-saudari sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman, bung karno pernah menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. kalimat singkat dari bung karno ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kita semua.
Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama republik indonesia dalam setiap rangkaian perjuangan kepahlawanan yang membentuk keindonesiaan kita, kita dapat mengambil pelajaran dari apinya perjuangan para pendahulu kita api yang menjadi suasana kebatinan dan pelajaran moral bagi kita semua yakni, api yang membentuk terbangunnya persatuan indonesia yang terdiri atas dua hal yakni adanya harapan dan pengorbanan. harapan dan pengorbanan itulah yang membentuk persatuan dan melahirkan indonesia merawat
Eksistensinya dalam panggung sejarah bangsa-bangsa, dan harus terus dinyalakan agar republik indonesia tetap berdiri tegak, menjadi besar dan terus memberi sumbangan penting sebagai bagian dari persaudaraan umat manusia di dunia saudara-saudari sebangsa setanah air, patriot bangsa yang budiman, berbagai sejarah kepahlawanan mengisahkan tentang menyala nyalanya api "harapan" yang menjadi pemantik dari berbagai tindakan tindakan heroik yang mengagumkan. begitu pula Republik Indonesia tercinta ini ketika diproklamirkan dengan keberanian, tekad, pemikiran kehidupan tentang orisinil bernegara yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 dan pengorbanan yang besar maka berkat rahmat allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat menyatakan indonesia kemerdekaannya.
Apakah yang menjadi pemantik sehingga pendahulu kita berani memproklamirkan kemerdekaan saat itu? keberanian itu dapat digerakkan oleh sebuah modal tak ternilai dan tidak kasat mata, modal itu adalah adanya sebuah harapan. yang harapan sebuah menimbulkan optimisme dalam hidup, sebuah harapan yang membuka segenap potensi, kita punya vitalitas dan daya hidup kemanusiaan untuk membuka terang kehidupan di masa depan, sebuah harapan bahwa dengan mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan indonesia, maka kita dapat membangun sebuah kehidupan bernegara, sebuah rumah tangga politik kebangsaan dan kenegaraan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Saat ini harapan akan masa depan yang lebih baik tersebut telah ditambatkan oleh Pemerintahan Presiden Bapak Joko Widodo dan Wakil Presiden Bapak H.M. Jusuf Kalla melalui sebuah visi transformatif yang mengarahkan dan menghimpun gerak seluruh elemen republikindonesia yakni: terwujudnya yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong."
Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas Pemerintahan ke depan yang disebut nawacita kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah ranan mental kultural ranah material (ekonomi) dan ranah politik, pada ketiga ranah tersebut pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip prinsip pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak dapat dipisahkan. satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. perubahan mental kultural memerlukan dukungan politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonom budaya sebaliknya, perubahan politik memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik
Patriot bangsa yang budiman, Republik Indonesia yang berdiri atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa ini dapat kita terus nikmati kemerdekaannya karena para pahlawan pendahulu kita mengajarkan kepada kita keteladanan akan rela berkorban, bung karno mengingatkan berkali-kali dalam berbagai pidatonya bahwa kehidupan bernegara republik indonesia ini hanya bisa terwujud dan menjadi lebih baik dan maju kalau kita semua mau berkorban, mau memberi dan mau hidup mengabdikan untuk merawatnya. ulama sufi kalangan mengajarkan mutiara kebijaksanaan; bahwa jalan membangun ketaqwaan dan hidup berkah dibawah lindungan allah swt adalah dengan meluruhkan ego personal dan kepentingan kelompok untuk meleburkan kita dalam tarian pengabdian kepada sang Khalik bersama dengan semesta alam. saudara saudara sekalian, bukan sebuah kebetulan tanpa penghayatan dan pemikiran yang mendalam ketika para pendiri republik menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Sila Pertama.
Mengingat bahwa hanya dengan hadirnya spiritualitas didalam jiwa sebuah masyarakat dengan iman kepada Allah Yang Maha Kuasa, tiap-tiap orang rela mengorbankan dan memberi hidup dan jiwanya untuk tujuan kehidupan bersama. demikianlah yang kita dapat pelajari dalam momen peristiwa 10 November 1945. inilah yang menjadi penjelasan ketika bung tomo meneriakkan pekik yang membakar semangat juang yaitu; Allahu Huakbar. demikian pulalah yang membuat Kh Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa resolusi jihad untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia setelah ditanya oleh Bung Karno, bagaimana hukum dan posisi ummat Islam dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. demikianlah soliditas dan solidaritas kebangsaan dari seluruh rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. dalam semangat cinta tanah air.
e.Menjaga pusparagamnya dan Kebhinekaan kita para pendiri Republik dan Pahlawan pendahulu menuangkan sumbangan terbaiknya kepada kita semua. Pada 28 Oktober 1928 seluruh pemuda ndonesia meluluhkan ego-ego kedaerahan kelompok, ras dan golongan untuk menyatakan dan berikrar sebagai satu tanah air indonesia, bangsa indonesia dan bahasa indonesia. ikrar kebangsaan inilah yang memberi spirit pengorbanan persatuan wanita indonesia melalui kongres wanita Indonesia tahun 1928 selaras dengan perjuangan RA.
Kartini untuk memberi pendidikan modern dan kebangsaan bagi rakyat nusantara sebelum sumpah pemuda dicetuskan. ikrar kebangsaan indonesia inilah yang memberi semangat pada pemuda wage rudolf supratman untuk memperdengarkan pertama kalinya sebuah lagu yang selanjutnya menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam pertemuan Sumpah Pemuda 1928. Kesadaran Keindonesiaan ini pula seorang yang menggerakkan keturunan Tionghoa bernama Kwee Kek Beng yang menjadi pemimpin redaksi koran Sin Po. pada saat kepemimpinan beliaulah koran Sin Po menjadi koran pertama yang berani memuat teks lagu Indonesia Raya meskipun harus berhadapan dengan ancaman Kolonial Belanda.
Keteladanan untuk membangun kebersamaan dan persatuan yang melampaui partikularitas ini pula yang menggerakkan pemuda Kristen asal Ambon bernama Johannes Leimena untuk mengkonsolidasikan para pemuda Kristen lainnya meninggalkan partikularitas menjadi satu, menjadi bagian dari bangsa Indonesia. semangat rela berkorban ini pula yang menggerakkan KH. Wahab Hasbullah pada tahun 1934.
Melahirkan syair menggetarkan Yaa Ahlal Wathan (Wahai Patriot Bangsa) yang dengan karya seni ini beliau mengisyaratkan sebuah fatwa penting bahwa kecintaan terhadap tanah air Indonesia adalah bagian dari iman. dan selanjutnya pada peristiwa pertempuran 10 November, inspirasi dari r.a kartini, ikrar sumpah pemuda, lagu kebangsaan indonesia raya, memberi dan semangat untuk berkorban menjaga Persatuan Indonesia. mari kita panggil memori kita, pada saat fajar Kemerdekaan Indonesia, pada 18 Agustus 1945 para pendiri republik dari golongan islam yakni kh.
Wahid hasjim, kasman singodimejo, Ki Bagoes Hadikusumo dan Tengkoe Muhammad Hassan bersama dengan Muhammad Hatta memberikan sumbangan besar bagi bangsa ini yakni menghapus tujuh kata dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, dan merubah Sila pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan lapang hati semangat Kebangsaan kita yang juga kita kenang hari ini di hari pahlawan sebuah adalah Nasionalisme yang dilandasi oleh kemanusiaan universal bukan nasionalisme yang sempit. Sebuah Nasionalisme yang oleh Bung Karno diikrarkan bahwa ''My Nationalism Is Humanity” sebuah Nasionalisme yang ditegaskan dalam pidato 1 Juni lahirnya Pancasila, bahwa nasionalisme hanya bisa hidup subur di dalam taman sarinya jikalau berakar dalam buminya nasionalisme
Pada pukul 09.05 s.d 09.25 WITA pelaksanaan Upacara Tabur Bunga Laut di Dermaga Siring Laut Kotabaru dengan Irup Letkol Laut (E) Joko Andriyanto,S.T, M,Tr, Hanla (Danlanal Kotabaru) dan Danup Letda Laut (P) Ismadi, pelaksanaan Tabur Bunga Laut oleh Forkopinda dan DPRD Kotabaru
.
Pada pukul 10.00 s.d 10.30 WITA bertempat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wadah Batuah Jalan Raya Stagen Kotabaru dilaksanakan
Pada pukul 09.05 s.d 09.25 WITA pelaksanaan Upacara Tabur Bunga Laut di Dermaga Siring Laut Kotabaru dengan Irup Letkol Laut (E) Joko Andriyanto,S.T, M,Tr, Hanla (Danlanal Kotabaru) dan Danup Letda Laut (P) Ismadi, pelaksanaan Tabur Bunga Laut oleh Forkopinda dan DPRD Kotabaru
.
Pada pukul 10.00 s.d 10.30 WITA bertempat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wadah Batuah Jalan Raya Stagen Kotabaru dilaksanakan
Upacara dan Tabur Bunga dengan Inspektur Upacara Letkol Arh Samujiyo (Dandim 1004 Kotabaru) yang dihadiri Pejabat Kabupaten Kotabaru dan Forkopinda serta Anggota DPRD Kotabaru.(Hasan)
Tidak ada komentar: