PVMBG: Gempa 5 SR Berkaitan Aktivitas Agung
Suarabamega25.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan gempa berkekuatan 5 skala Richter yang mengguncang Karangasem, Bali, berkaitan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung.
“Artinya episode Gunung Agung belum selesai, masih ada energi yang besar,” kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana melalui pesan aplikasi di Denpasar, Kamis.
Menurut Devy, pusat gempa lokal tersebut berjarak sekitar 12-13 kilometer dari puncak Gunung Agung.
Sementara itu Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyatakan diperlukan kajian lebih lanjut terkait hubungan gempa tersebut dengan aktivitas gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut tersebut.
Terkait dampak gempa, BPBD Bali mencatat belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa setelah berkoordinasi dengan seluruh BPBD di Pulau Dewata.
PVMBG mencatat aktivitas Gunung Agung mulai pukul 00.00-06.00 Wita pada Kamis (9/11) untuk gempa vulkanik dangkal mencapai 10 kali, vulkanik dalam (8), tektonik lokal (2), tektonik jauh (2) dan satu kali gempa terasa yang berkekuatan 5 skala Richter dengan durasi 198 detik.
PVMBG mengamati asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis terlihat pada ketinggian sekitar 50 meter di atas kawah puncak.
Status Gunung Agung saat ini masih dalam level III atau siaga setelah diturunkan dari level IV atau awas pada Minggu (29/10) karena salah satunya didorong aktivitas gempa yang menurun.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan 5 pada skala Richter mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, sekitar pukul 05.54 Wita, Kamis (9/11).
BMKG mencatat gempa itu berpusat sekitar 11 kilometer di timurlaut tepatnya di daerah Kubu, Kabupaten Karangasem berkedalam sekitar 10 kilometer dengan titik koordinat 8.26 lintang selatan dan 115.57 bujur timur.
Gempa susulan juga direkam BMKG dengan kekuatan lebih rendah yakni 2,4 skala Richter pada kedalaman 13 kilometer masih berpusat di timurlaut Karangasem pada pukul 06.11 Wita.
“Artinya episode Gunung Agung belum selesai, masih ada energi yang besar,” kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana melalui pesan aplikasi di Denpasar, Kamis.
Menurut Devy, pusat gempa lokal tersebut berjarak sekitar 12-13 kilometer dari puncak Gunung Agung.
Sementara itu Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyatakan diperlukan kajian lebih lanjut terkait hubungan gempa tersebut dengan aktivitas gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut tersebut.
Terkait dampak gempa, BPBD Bali mencatat belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa setelah berkoordinasi dengan seluruh BPBD di Pulau Dewata.
PVMBG mencatat aktivitas Gunung Agung mulai pukul 00.00-06.00 Wita pada Kamis (9/11) untuk gempa vulkanik dangkal mencapai 10 kali, vulkanik dalam (8), tektonik lokal (2), tektonik jauh (2) dan satu kali gempa terasa yang berkekuatan 5 skala Richter dengan durasi 198 detik.
PVMBG mengamati asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis terlihat pada ketinggian sekitar 50 meter di atas kawah puncak.
Status Gunung Agung saat ini masih dalam level III atau siaga setelah diturunkan dari level IV atau awas pada Minggu (29/10) karena salah satunya didorong aktivitas gempa yang menurun.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan 5 pada skala Richter mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, sekitar pukul 05.54 Wita, Kamis (9/11).
BMKG mencatat gempa itu berpusat sekitar 11 kilometer di timurlaut tepatnya di daerah Kubu, Kabupaten Karangasem berkedalam sekitar 10 kilometer dengan titik koordinat 8.26 lintang selatan dan 115.57 bujur timur.
Gempa susulan juga direkam BMKG dengan kekuatan lebih rendah yakni 2,4 skala Richter pada kedalaman 13 kilometer masih berpusat di timurlaut Karangasem pada pukul 06.11 Wita.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: