Bocah Sebabkan Kebakaran di New York Hingga Menewaskan 12 Orang
Suarabamega25.com – Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun yang bermain-main dengan kompor di dapur merupakan penyebab kebakaran di sebuah apartemen di Kota New York yang menewaskan 12 orang, menurut beberapa pejabat pemerintah kota, Jumat.
Ibu sang bocah mengungkapkan kepada para petugas penyelidik bahwa anaknya itu di masa lalu juga pernah bermain-main dengan kompor di apartemen mereka, yang terletak di lantai satu gedung.
Sesaat menjelang pukul 19.00 pada Kamis malam waktu setempat, bocah itu sedang berada sendirian di dapur. Ia mulai berteriak ketika dapur dipenuhi asap dan api, kata Daniel Nigro, komisioner departemen kebakaran kota kepada para wartawan.
Sang ibu menarik bocah itu dan adiknya lari ke luar untuk menyelamatkan diri dan membiarkan pintu apartemen terbuka.
“Tangga apartemen mulai berubah menjadi seperti cerobong asap,” kata,” kata Nigro dalam jumpa pers pada Jumat.
Api lalu berkobar ke luar dari pintu apartemen dan menjalar ke lantai-lantai lebih tinggi di gedung bertingkat lima itu, tertiup udara segar yang masuk melalui jendela-jendela yang dibuka oleh para penghuni apartemen yang panik.
“Orang-orang hanya mempunyai sedikit waktu untuk bereaksi,” katanya. “Mereka tidak bisa turun melalui tangga. Beberapa penghuni yang mencoba menuruni tangga lenyap.” Anak-anak berusia satu, dua dan tujuh tahun meninggal dunia, demikian pula seorang anak laki-laki yang usianya tidak diketahui.
Selain itu, empat pria dan empat perempuan kehilangan nyawa dalam musibah tersebut, menurut Departemen Kepolisian New York.
“Anak-anak yang menjadi penyebab kebakaran bukan merupakan kasus langka,” kata Nigro.
Ia menegaskan agar anak-anak jangan dibiarkan sendirian dan mereka yang keluar gedung apartemen karena kebakaran harus selalu menutup pintu apartemen mereka setelah orang terakhir di dalamnya keluar.
Pihak berwenang mengatakan para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan 12 orang dari gedung itu dan empat orang dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Petugas pemadam kebakaran yang menangani insiden itu berjumlah 160 orang. Kelompok pertama dari mereka tiba sekitar tiga menit setelah panggilan darurat diterima.
Pada hari-hari ini, Kota New York sedang dilanda musim dingin yang menusuk, dengan suhu udara mencapai minus belasan derajat Celcius.
Menurut catatan pemerintah kota, gedung nahas yang berisi 26 apartemen itu melakukan setidaknya enam pelanggaran aturan keselamatan gedung. Salah satu di antaranya adalah rusaknya detektor asap di sebuah apartemen lantai satu, menurut laporan bulan Agustus.
Gedung yang terbakar pada Kamis malam berlokasi di daerah Belmont di Bronx. Daerah perumahan, yang warganya bertetangga erat, itu dikenal sebagai “Little Italy” kawasan Bronx, yang terletak di dekat Fordham University dan Kebun Binatang Bronx.
Kebakaran di gedung apartemen itu merupakan yang paling maut yang pernah terjadi di Kota New York sejak 1990.
Ibu sang bocah mengungkapkan kepada para petugas penyelidik bahwa anaknya itu di masa lalu juga pernah bermain-main dengan kompor di apartemen mereka, yang terletak di lantai satu gedung.
Sesaat menjelang pukul 19.00 pada Kamis malam waktu setempat, bocah itu sedang berada sendirian di dapur. Ia mulai berteriak ketika dapur dipenuhi asap dan api, kata Daniel Nigro, komisioner departemen kebakaran kota kepada para wartawan.
Sang ibu menarik bocah itu dan adiknya lari ke luar untuk menyelamatkan diri dan membiarkan pintu apartemen terbuka.
“Tangga apartemen mulai berubah menjadi seperti cerobong asap,” kata,” kata Nigro dalam jumpa pers pada Jumat.
Api lalu berkobar ke luar dari pintu apartemen dan menjalar ke lantai-lantai lebih tinggi di gedung bertingkat lima itu, tertiup udara segar yang masuk melalui jendela-jendela yang dibuka oleh para penghuni apartemen yang panik.
“Orang-orang hanya mempunyai sedikit waktu untuk bereaksi,” katanya. “Mereka tidak bisa turun melalui tangga. Beberapa penghuni yang mencoba menuruni tangga lenyap.” Anak-anak berusia satu, dua dan tujuh tahun meninggal dunia, demikian pula seorang anak laki-laki yang usianya tidak diketahui.
Selain itu, empat pria dan empat perempuan kehilangan nyawa dalam musibah tersebut, menurut Departemen Kepolisian New York.
“Anak-anak yang menjadi penyebab kebakaran bukan merupakan kasus langka,” kata Nigro.
Ia menegaskan agar anak-anak jangan dibiarkan sendirian dan mereka yang keluar gedung apartemen karena kebakaran harus selalu menutup pintu apartemen mereka setelah orang terakhir di dalamnya keluar.
Pihak berwenang mengatakan para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan 12 orang dari gedung itu dan empat orang dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Petugas pemadam kebakaran yang menangani insiden itu berjumlah 160 orang. Kelompok pertama dari mereka tiba sekitar tiga menit setelah panggilan darurat diterima.
Pada hari-hari ini, Kota New York sedang dilanda musim dingin yang menusuk, dengan suhu udara mencapai minus belasan derajat Celcius.
Menurut catatan pemerintah kota, gedung nahas yang berisi 26 apartemen itu melakukan setidaknya enam pelanggaran aturan keselamatan gedung. Salah satu di antaranya adalah rusaknya detektor asap di sebuah apartemen lantai satu, menurut laporan bulan Agustus.
Gedung yang terbakar pada Kamis malam berlokasi di daerah Belmont di Bronx. Daerah perumahan, yang warganya bertetangga erat, itu dikenal sebagai “Little Italy” kawasan Bronx, yang terletak di dekat Fordham University dan Kebun Binatang Bronx.
Kebakaran di gedung apartemen itu merupakan yang paling maut yang pernah terjadi di Kota New York sejak 1990.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: