BIN Pastikan Keluarga Jokowi Bersih dari PKI
Suarabamega25.com – Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan keluarga Presiden Joko Widodo sama sekali tidak terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) dan menilai sejumlah artikel di media sosial melakukan fitnah dengan mempropagandakan isu PKI pada keluarga Kepala Negara.
“Tidak ada catatan bahwa orang tua Presiden Joko Widodo adalah tokoh atau kader PKI baik di Giriroto, Boyolali, maupun di daerah lain,” demikian keterangan tertulis dari BIN, Kamis (19/5).
Clean And Clean For Brighter Jakarta
Sponsored
Hal itu dapat dipastikan setelah BIN melakukan penelusuran pada lembaga-lembaga yang di masa lalu mempunyai catatan mengenai anggota PKI dan keluarganya. Hasilnya, BIN memastikan tuduhan Presiden Joko Widodo dan orang tua/keluarga Presiden Joko Widodo terlibat PKI adalah fitnah.
Terkait dengan maraknya isu atribut PKI yang ditandai dengan pesan berantai di jejaring media sosial tentang isu pembagian secara gratis sebanyak 102 ribu kaos bergambar Palu Arit, BIN mengajak warga masyarakat untuk mewaspadai pihak-pihak yang berusaha menghidupkan kembali faham Komunisme/Marxisme-Leninisme.
Tindakan propaganda tersebut patut diwaspadai sebagai ancaman terhadap ideologi Pancasila dan stabilitas nasional, demikian keterangan tertulis tersebut.
Sumber: Republik.co.id
“Tidak ada catatan bahwa orang tua Presiden Joko Widodo adalah tokoh atau kader PKI baik di Giriroto, Boyolali, maupun di daerah lain,” demikian keterangan tertulis dari BIN, Kamis (19/5).
Clean And Clean For Brighter Jakarta
Sponsored
Hal itu dapat dipastikan setelah BIN melakukan penelusuran pada lembaga-lembaga yang di masa lalu mempunyai catatan mengenai anggota PKI dan keluarganya. Hasilnya, BIN memastikan tuduhan Presiden Joko Widodo dan orang tua/keluarga Presiden Joko Widodo terlibat PKI adalah fitnah.
Terkait dengan maraknya isu atribut PKI yang ditandai dengan pesan berantai di jejaring media sosial tentang isu pembagian secara gratis sebanyak 102 ribu kaos bergambar Palu Arit, BIN mengajak warga masyarakat untuk mewaspadai pihak-pihak yang berusaha menghidupkan kembali faham Komunisme/Marxisme-Leninisme.
Tindakan propaganda tersebut patut diwaspadai sebagai ancaman terhadap ideologi Pancasila dan stabilitas nasional, demikian keterangan tertulis tersebut.
Sumber: Republik.co.id
Tidak ada komentar: