Kapolri : Polisi Sudah Kantongi Identitas Pemesan 1,6 Ton Sabu
Suarabamega25.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian merahasiakan identitas pemesan sabu 1,6 ton.
Sabu tersebut disita dari kapal ikan berbendera Singapura KM 61870 MV Min Liang Yuyun. Kapal berisi jaring ketam asal Taiwan ini ditangkap di perairan Karang Helen Mars berdekatan dengan Karang Banteng, Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018).
Tito menjelaskan, kasus ini masih dalam pengembangan polisi. Ia menilai masih banyak jaringan yang harus diungkap dari kasus ini. Itulah mengapa ia belum bisa membeberkan banyak hal.
“Yang jelas pemesan yang di Jakarta, identitasnya sudah dikantongi. Dan kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap barang bukti lainnya,” ujar Tito dalam keterangan persnya di Dermaga Logistics Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (4/2/2018).
Operasi ini, sambung Tito, dilakukan sejak Desember 2017. Namun, pelaku kerap lolos saat akan dilakukan pengejaran di laut.
Berkat kerja keras serta sinergritas antara Polri dan Bea Cukai, akhirnya MV Min Liang Yuyun berhasil diamankan di perairan Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.
“Hasil penghitungan barang bukti (BB) berjumlah 81 karung dengan berat 1,622 ton dengan tersangka Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43), dan Liu Yin Hua (63) yang merupakan WNA asal China Daratan,” tutur Tito.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku sedih dengan apa yang dilihatnya saat ini. Sabu seberat 1,6 ton ini jika berhasil lolos di Indonesia, berapa banyak generasi bangsa yang rusak akibatnya.
“Makanya saya dan Kapolri sangat mengapresiasikan setingi-tingginya buat teman-teman di lapangan yang telah berhasil mengungkap jaringan perdagangan gelap narkotika mengunakan jalur laut ini,” ungkap Sri.
Sri Mulyani, begitu sering disapa mengaku, sepanjang 2017 ini, jajaran Dirjen Bea Cukai sedikitnya berhasil mengagalkan 342 kasus penyelundupan di seluruh pintu masuk wilayah Indonesia. Dari jumlah itu, total sabu yang diamankan mencapai 2,132 ton.
“Sedangkan tahun 2018 ini, belum genap dua bulan telah dilakukan 57 penangan kasus penyelundupan narkoba, dengan total sabu 2,932 ton,” ungkap Sri Mulyani.
Hal ini, lanjut Sri, menggambarkan bagaimana Indonesia sedang dibanjiri kiriman sabu. “Ini juga mengambarkan kerja sama antara Bea Cukai dan Polri serta TNI dan BNN semakin membanggakan dan berkualitas,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengaku Batam termasuk daerah yang rawan penyelundupan, dari barang-barang impor hingga narkoba.
“Makanya melalui kerja sama ini, setidaknya mampu menekan penyelundupan barang-barang yang membahayakan negara Indonesia,” tegas Sri Mulyani.
Sumber: kompas.com
Sabu tersebut disita dari kapal ikan berbendera Singapura KM 61870 MV Min Liang Yuyun. Kapal berisi jaring ketam asal Taiwan ini ditangkap di perairan Karang Helen Mars berdekatan dengan Karang Banteng, Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2/2018).
Tito menjelaskan, kasus ini masih dalam pengembangan polisi. Ia menilai masih banyak jaringan yang harus diungkap dari kasus ini. Itulah mengapa ia belum bisa membeberkan banyak hal.
“Yang jelas pemesan yang di Jakarta, identitasnya sudah dikantongi. Dan kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap barang bukti lainnya,” ujar Tito dalam keterangan persnya di Dermaga Logistics Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (4/2/2018).
Operasi ini, sambung Tito, dilakukan sejak Desember 2017. Namun, pelaku kerap lolos saat akan dilakukan pengejaran di laut.
Berkat kerja keras serta sinergritas antara Polri dan Bea Cukai, akhirnya MV Min Liang Yuyun berhasil diamankan di perairan Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.
“Hasil penghitungan barang bukti (BB) berjumlah 81 karung dengan berat 1,622 ton dengan tersangka Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43), dan Liu Yin Hua (63) yang merupakan WNA asal China Daratan,” tutur Tito.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku sedih dengan apa yang dilihatnya saat ini. Sabu seberat 1,6 ton ini jika berhasil lolos di Indonesia, berapa banyak generasi bangsa yang rusak akibatnya.
“Makanya saya dan Kapolri sangat mengapresiasikan setingi-tingginya buat teman-teman di lapangan yang telah berhasil mengungkap jaringan perdagangan gelap narkotika mengunakan jalur laut ini,” ungkap Sri.
Sri Mulyani, begitu sering disapa mengaku, sepanjang 2017 ini, jajaran Dirjen Bea Cukai sedikitnya berhasil mengagalkan 342 kasus penyelundupan di seluruh pintu masuk wilayah Indonesia. Dari jumlah itu, total sabu yang diamankan mencapai 2,132 ton.
“Sedangkan tahun 2018 ini, belum genap dua bulan telah dilakukan 57 penangan kasus penyelundupan narkoba, dengan total sabu 2,932 ton,” ungkap Sri Mulyani.
Hal ini, lanjut Sri, menggambarkan bagaimana Indonesia sedang dibanjiri kiriman sabu. “Ini juga mengambarkan kerja sama antara Bea Cukai dan Polri serta TNI dan BNN semakin membanggakan dan berkualitas,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengaku Batam termasuk daerah yang rawan penyelundupan, dari barang-barang impor hingga narkoba.
“Makanya melalui kerja sama ini, setidaknya mampu menekan penyelundupan barang-barang yang membahayakan negara Indonesia,” tegas Sri Mulyani.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar: