Yusril Ihza Mahendra kena Hoax Isu Fanatisme Agama Sempit, Ini Klarifikasinya
Suarabamega25.com – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra sedang ketiban rangkaian kesibukan, yang bisa disebut juga masalah.
Repot mempertanyakan, keputusan KPU Pusat menyatakan partainya tidak memenuhi syarat (TMS) sebagai peserta Pemilu 2019.
Kini, di medsos diperbincangkan sosok pria yang bergelar Datuk, kelahiran Manggar Belitung Timur ini. Disebutkan dan viral, tulisan Yusril yang mempertentangkan sikap dirinya sebagai negarawan.
Pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia ketiban hoax dan viral.
Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia juga pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara Indonesia, ketiban isue fanatisme keagamaan yang sempit.
“Saya tegaskan sekali lagi bahwa ini hoax, bukan tulisan saya,” demikian klarifikasi Yusril Ihza Mahendra ketika dikonfirmasi melalui telepon.
“Mohon, jangan lagi tulisan hoax ini diforward ke mana-mana. Salam hormat saya Yusril Ihza Mahendra,” ujar cendikiawan muslim itu.
Adapun tulisan yang viral tersebut adalah sebagai berikut (HOAX)
Oleh : Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra
Bagi kita mungkin tidak, tapi kelak anak cucu kita akan menjalani hidup yang berat, mengapa? Saudaraku seiman, negeri ini sedang diserang 5 kekuatan besar sekaligus dalam waktu bersamaan :
1. Komunis
2. Nasrani
3. Yahudi
4. Syiah
5. Munafikun.
Penyerangan telah dimulai sejak 18 tahun yang lalu dengan sangat sistematis, kini mereka telah berhasil masuk ke berbagai bidang :
1. Pemerintah
2. Ekonomi
3. Politik
4. Media
5. Pertanian
6. Kesehatan
7. Pendidikan
8. Pesantren dsb nya.
Mereka juga telah menguasai struktur birokrasi, DPR, MPR, KPK, Polisi bahkan TNI sudah nyaris dilumpuhkan. Kiyai Pesantren dan Tokoh Akademisi Reformasi sudah mulai mendukung mereka, penawaran bersifat duniawi sangat aktif mereka lakukan.
Paling parah adalah mereka telah berhasil mengubah konstitusi UUD 45, bahwa kini presiden bisa dijabat oleh seorang warga negara dengan KTP Non Pribumi.
Beberapa tokoh yang berupaya mengembalikan kemurnian konstitusi UUD 45 justru kemarin ditangkap dan dicurigai sebagai makar, tanpa alasan yang dapat dibuktikan.
Fakta kasat mata adalah Reklamasi Jakarta, dengan luas 800 Hektar akan mampu menampung lebih dari 20 juta penduduk imigran Cina.
Kini semua tergantung upaya kita, tak bisa lagi kita berharap pada DPR dan MPR bahkan TNI untuk menghalau ancaman ini.
Bila sahabat Muslim tak peduli dengan kondisi ini, maka semua proses destruktif ini tak bisa dihentikan, dan tak ada jaminan anak cucumu terbebas dari murtad.
Pada saat itu, setiap hari akan menjadi hari yang berat untuk dilalui, penindasan dan perang sudah pasti tak terelakan.
Buka mata buka hati wahai Saudaraku, Beberapa negara Muslim sudah mengalaminya, kini hancur lebur negaranya, kita adalah target mereka berikutnya.
Kondisi mungkin akan segera berubah dalam hitungan bulan, dalam kurun 1 atau 2 tahun, semua proses sudah berjalan.
Lakukan sesuatu wahai saudaraku, beritakan ini pada sahabat dan pada setiap Muslim di negeri ini, sampaikan dengan pelan, arif ..dengan kadar yang saudara kita mampu menerimanya. Sungguh Allah Maha Melihat Upayamu, hingga kelak Allah akan selamatkan anak cucumu karena upayamu hari ini, semoga kita semua “Husnul Khotimah”. Aamiin.
Kondisi sebenarnya. Hanya mengingatkan … Akankah kita peduli?.
Repot mempertanyakan, keputusan KPU Pusat menyatakan partainya tidak memenuhi syarat (TMS) sebagai peserta Pemilu 2019.
Kini, di medsos diperbincangkan sosok pria yang bergelar Datuk, kelahiran Manggar Belitung Timur ini. Disebutkan dan viral, tulisan Yusril yang mempertentangkan sikap dirinya sebagai negarawan.
Pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia ketiban hoax dan viral.
Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia juga pernah menjadi Menteri Sekretaris Negara Indonesia, ketiban isue fanatisme keagamaan yang sempit.
“Saya tegaskan sekali lagi bahwa ini hoax, bukan tulisan saya,” demikian klarifikasi Yusril Ihza Mahendra ketika dikonfirmasi melalui telepon.
“Mohon, jangan lagi tulisan hoax ini diforward ke mana-mana. Salam hormat saya Yusril Ihza Mahendra,” ujar cendikiawan muslim itu.
Adapun tulisan yang viral tersebut adalah sebagai berikut (HOAX)
Oleh : Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra
Bagi kita mungkin tidak, tapi kelak anak cucu kita akan menjalani hidup yang berat, mengapa? Saudaraku seiman, negeri ini sedang diserang 5 kekuatan besar sekaligus dalam waktu bersamaan :
1. Komunis
2. Nasrani
3. Yahudi
4. Syiah
5. Munafikun.
Penyerangan telah dimulai sejak 18 tahun yang lalu dengan sangat sistematis, kini mereka telah berhasil masuk ke berbagai bidang :
1. Pemerintah
2. Ekonomi
3. Politik
4. Media
5. Pertanian
6. Kesehatan
7. Pendidikan
8. Pesantren dsb nya.
Mereka juga telah menguasai struktur birokrasi, DPR, MPR, KPK, Polisi bahkan TNI sudah nyaris dilumpuhkan. Kiyai Pesantren dan Tokoh Akademisi Reformasi sudah mulai mendukung mereka, penawaran bersifat duniawi sangat aktif mereka lakukan.
Paling parah adalah mereka telah berhasil mengubah konstitusi UUD 45, bahwa kini presiden bisa dijabat oleh seorang warga negara dengan KTP Non Pribumi.
Beberapa tokoh yang berupaya mengembalikan kemurnian konstitusi UUD 45 justru kemarin ditangkap dan dicurigai sebagai makar, tanpa alasan yang dapat dibuktikan.
Fakta kasat mata adalah Reklamasi Jakarta, dengan luas 800 Hektar akan mampu menampung lebih dari 20 juta penduduk imigran Cina.
Kini semua tergantung upaya kita, tak bisa lagi kita berharap pada DPR dan MPR bahkan TNI untuk menghalau ancaman ini.
Bila sahabat Muslim tak peduli dengan kondisi ini, maka semua proses destruktif ini tak bisa dihentikan, dan tak ada jaminan anak cucumu terbebas dari murtad.
Pada saat itu, setiap hari akan menjadi hari yang berat untuk dilalui, penindasan dan perang sudah pasti tak terelakan.
Buka mata buka hati wahai Saudaraku, Beberapa negara Muslim sudah mengalaminya, kini hancur lebur negaranya, kita adalah target mereka berikutnya.
Kondisi mungkin akan segera berubah dalam hitungan bulan, dalam kurun 1 atau 2 tahun, semua proses sudah berjalan.
Lakukan sesuatu wahai saudaraku, beritakan ini pada sahabat dan pada setiap Muslim di negeri ini, sampaikan dengan pelan, arif ..dengan kadar yang saudara kita mampu menerimanya. Sungguh Allah Maha Melihat Upayamu, hingga kelak Allah akan selamatkan anak cucumu karena upayamu hari ini, semoga kita semua “Husnul Khotimah”. Aamiin.
Kondisi sebenarnya. Hanya mengingatkan … Akankah kita peduli?.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: