Ini Kisah Bahagia Mereka yang Lulus Sekolah Polri Tanpa Nyogok
Suarabamega25.com – Buang-buang jauh pikiran sogok menyogok untuk bisa sekolah di kepolisian. Di era Kapolri Jenderal Tito Karnavian, tak ada toleransi bagi praktik seperti itu.
Bintara yang ingin bersekolah menjadi perwira, atau perwira yang ingin bersekolah ke tingkat menengah hingga pimpinan kini mengikuti tes yang dilakukan dengan transparan.
Adalah As SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto yang mendapat kepercayaan dari Jenderal Tito untuk mewujudkan sistem bersih di Polri.
Arief menjelaskan, proses seleksi yang berjalan tanpa KKN ini merupakan tekad Kapolri guna mewujudkan Polri yang profesional dan modern.
Arief menjelaskan, pekan ini, untuk seleksi calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Tahun 2018 sudah rampung.
Dari peserta sebesar 11.528, orang telah dinyatakan memenuhi syarat (lulus terpilih) untuk memgikuti pendidikan sebanyak 1.300 orang, yang terdiri dari 1.000 orang SIP reguler, dan 300 orang SIP khusus penyidik.
“Seluruh rangkaian proses seleksi dilakukan dengan ketat, transparan dan obyektif untuk memilih calon perwira pertama Polri yang akan berperan sebagai first line supervisor di seluruh wilayah Indonesia.
Mereka akan mengikuti pendidikan pembentukan perwira selama 7 bulan dan setelah lulus akan berpangkat Uspektur Polisi tingkat dua,” beber Arief.
Arief menjelaskan, dengan sistem yang ketat dan obyektif membuat para peserta percaya diri dan mengapresiasi langkah perubahan yang dilakukan SSDM, sehingga bagi yang tidak luluspun merasa legowo dan bangga karena kalah dengan terhormat.
Sedangkan bagi yang dinyatakan lulus mereka bersyukur dan bangga karena hasil kerja keras dan kemampuan mereka membuahkan hasil dengan sistem yang jujur dan obyektif.
“Banyak cara yang dilakukan untuk mengekspresikan rasa syukur , diantaranya seperti yang dilakukan Aiptu Ahsan dari Korps Brimob Polri yang telah mengikuti test sebanyak 13 kali akhirnya bisa lulus tahun ini telah bernazar “berjalan kaki dari Mabes Polri ke Korps Brimob Kelapa dua”.
Sementara seluruh casis pria di seluruh Polda mencukur rambutnya sampai plontos,” urai Arief.
Bintara yang ingin bersekolah menjadi perwira, atau perwira yang ingin bersekolah ke tingkat menengah hingga pimpinan kini mengikuti tes yang dilakukan dengan transparan.
Adalah As SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto yang mendapat kepercayaan dari Jenderal Tito untuk mewujudkan sistem bersih di Polri.
Arief menjelaskan, proses seleksi yang berjalan tanpa KKN ini merupakan tekad Kapolri guna mewujudkan Polri yang profesional dan modern.
Arief menjelaskan, pekan ini, untuk seleksi calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Tahun 2018 sudah rampung.
Dari peserta sebesar 11.528, orang telah dinyatakan memenuhi syarat (lulus terpilih) untuk memgikuti pendidikan sebanyak 1.300 orang, yang terdiri dari 1.000 orang SIP reguler, dan 300 orang SIP khusus penyidik.
“Seluruh rangkaian proses seleksi dilakukan dengan ketat, transparan dan obyektif untuk memilih calon perwira pertama Polri yang akan berperan sebagai first line supervisor di seluruh wilayah Indonesia.
Mereka akan mengikuti pendidikan pembentukan perwira selama 7 bulan dan setelah lulus akan berpangkat Uspektur Polisi tingkat dua,” beber Arief.
Arief menjelaskan, dengan sistem yang ketat dan obyektif membuat para peserta percaya diri dan mengapresiasi langkah perubahan yang dilakukan SSDM, sehingga bagi yang tidak luluspun merasa legowo dan bangga karena kalah dengan terhormat.
Sedangkan bagi yang dinyatakan lulus mereka bersyukur dan bangga karena hasil kerja keras dan kemampuan mereka membuahkan hasil dengan sistem yang jujur dan obyektif.
“Banyak cara yang dilakukan untuk mengekspresikan rasa syukur , diantaranya seperti yang dilakukan Aiptu Ahsan dari Korps Brimob Polri yang telah mengikuti test sebanyak 13 kali akhirnya bisa lulus tahun ini telah bernazar “berjalan kaki dari Mabes Polri ke Korps Brimob Kelapa dua”.
Sementara seluruh casis pria di seluruh Polda mencukur rambutnya sampai plontos,” urai Arief.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: