stilah Tahun Politik Diganti Pesta Demokrasi, Begini Alasan Kapolri
Suarabamega25.com – Kapolri Jenderal Pol H. Muhammad Tito Karnavian mengusulkan istilah Tahun Politik diganti dengan Pesta Demokrasi karena dinilai lebih ramah bagi pengusaha dan investor.
“Istilah Tahun Politik sepertinya memberikan kesan menakutkan bagi pengusaha, padahal saya yakin pelaksanaan Pilkada Serentak akan berjalan baik,” kata Kapolri saat Dialog Nasional ke-8 Indonesia Maju di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (11/3).
Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.
Menurut Kapolri, pengusaha dan investor tidak perlu khawatir terhadap Pilkada Serentak pada tahun ini karena situasi keamanan dijamin kondusif dan Kepolisian telah memetakan kondisi keamanan di seluruh daerah.
Dia juga telah memerintahkan semua Kapolda dan Kapolres untuk terus memantau melalui jaringan intelijen yang ada. “Kalau tidak menjalankan perintah, saya tidak segan mencopot yang tak mampu mencegah kerusuhan,” tegasnya.
Kapolri mengakui, stabilitas politik dan keamanan memang menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian nasional, tetapi kepolisian menjamin faktor itu agar target pertumbuhan ekonomi tercapai.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah jangan sampai suatu pemerintahan jatuh secara inkonstitusional atau selesai sebelum waktunya. “Kalau itu terjadi, bisa mengganggu stabilitas politik dan keamanan yang pada akhirnya perekonomian tak bisa tumbuh dengan baik,” kata Tito.
Sumber: tandaseru.id
“Istilah Tahun Politik sepertinya memberikan kesan menakutkan bagi pengusaha, padahal saya yakin pelaksanaan Pilkada Serentak akan berjalan baik,” kata Kapolri saat Dialog Nasional ke-8 Indonesia Maju di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (11/3).
Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.
Menurut Kapolri, pengusaha dan investor tidak perlu khawatir terhadap Pilkada Serentak pada tahun ini karena situasi keamanan dijamin kondusif dan Kepolisian telah memetakan kondisi keamanan di seluruh daerah.
Dia juga telah memerintahkan semua Kapolda dan Kapolres untuk terus memantau melalui jaringan intelijen yang ada. “Kalau tidak menjalankan perintah, saya tidak segan mencopot yang tak mampu mencegah kerusuhan,” tegasnya.
Kapolri mengakui, stabilitas politik dan keamanan memang menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian nasional, tetapi kepolisian menjamin faktor itu agar target pertumbuhan ekonomi tercapai.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah jangan sampai suatu pemerintahan jatuh secara inkonstitusional atau selesai sebelum waktunya. “Kalau itu terjadi, bisa mengganggu stabilitas politik dan keamanan yang pada akhirnya perekonomian tak bisa tumbuh dengan baik,” kata Tito.
Sumber: tandaseru.id
Tidak ada komentar: