Wow… Hakim Prancis Keluarkan Perintah Penangkapan Terhadap Putri Saudi
Suarabamega25.com – Seorang hakim Prancis dilaporkan telah mengeluarkan sebuah perintah penangkapan internasional untuk seorang putri Arab Saudi. Perintah penangkapan itu terkait tuduhan serangan yang dilakukan seorang pengawal sang putri terhadap pekerja di apartemennya di Paris.
Bangsawan Arab Saudi yang disebutkan dalam dokumen hukum sebagai Hassa binti Salman itu dituduh telah memerintahkan pembunuhan seorang dekorator interiornya setelah pria itu memotret rumahnya di Avenue Foch di ibukota Prancis pada September 2016. Surat kabar Le Point melaporkan, saat itu Hassa menuduh pria tersebut ingin menjual foto yang diambilnya ke pers.
Diwartakan RT, Sabtu (17/3/2018), Putri Hassa dituduh telah mengatakan: “Kita harus membunuhnya, anjing ini, dia tidak pantas hidup,” kepada pengawalnya.
Dekorator itu mengatakan bahwa tangannya diikat sebelum dipukuli dengan brutal dan memaksanya mencium kaki Hassa. Dia kemudian dilepaskan setelah seorang pria ikut turun tangan. Pria itu mengatakan kepada si dekorator untuk pergi tanpa membawa barang-barangnya dan tidak pernah kembali ke lokasi itu.
Menurut laporan si dekorator masih menagih 20 ribu euro untuk pekerjaan yang dilakukannya di apartemen Putri Hassa, tetapi sampai saat ini belum menerima bayarannya. Pengawal Putri Hassa dituntut dengan tuduhan kekerasan, pencurian dan penahanan individu secara paksa menyusul insiden yang terjadi pada Oktober 2016 itu.
Sumber: okezone.com
Bangsawan Arab Saudi yang disebutkan dalam dokumen hukum sebagai Hassa binti Salman itu dituduh telah memerintahkan pembunuhan seorang dekorator interiornya setelah pria itu memotret rumahnya di Avenue Foch di ibukota Prancis pada September 2016. Surat kabar Le Point melaporkan, saat itu Hassa menuduh pria tersebut ingin menjual foto yang diambilnya ke pers.
Diwartakan RT, Sabtu (17/3/2018), Putri Hassa dituduh telah mengatakan: “Kita harus membunuhnya, anjing ini, dia tidak pantas hidup,” kepada pengawalnya.
Dekorator itu mengatakan bahwa tangannya diikat sebelum dipukuli dengan brutal dan memaksanya mencium kaki Hassa. Dia kemudian dilepaskan setelah seorang pria ikut turun tangan. Pria itu mengatakan kepada si dekorator untuk pergi tanpa membawa barang-barangnya dan tidak pernah kembali ke lokasi itu.
Menurut laporan si dekorator masih menagih 20 ribu euro untuk pekerjaan yang dilakukannya di apartemen Putri Hassa, tetapi sampai saat ini belum menerima bayarannya. Pengawal Putri Hassa dituntut dengan tuduhan kekerasan, pencurian dan penahanan individu secara paksa menyusul insiden yang terjadi pada Oktober 2016 itu.
Sumber: okezone.com
Tidak ada komentar: