Kapolri Kagum Artidjo Pernah Tinggal di Gang Sempit Nan Kumuh
Suarabamega25.com – Kesederhanaan Artidjo Alkostar tidak diragukan lagi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui bila Artidjo adalah sosok yang sederhana tapi tetap berintegritas.
“Sebagai Kapolri, jujur saya katakan, bahwa saya sangat mengagumi Pak Artidjo,” kata Tito.
Hal itu dituangkan dalam buku ‘Artidjo Alkostar: Titian Keikhlasan, Berkhidmat untuk Keadilan’ yang diterbitkan Mahkamah Agung (MA) halaman 93, sebagaimana dikutip detikcom, Minggu (27/5/2018). Buku itu berisi ratusan testimoni kolega Artidjo, dari Ketua MA hingga keluarganya.
Baca juga: KPK Nilai Artidjo Hakim yang Kembalikan Marwah MA
Selaku polisi, Tito pernah menangani kasus terorisme di Poso dengan pelaku Fabianus Tibo, Dominggus de Silva dan Marinus Riwu yang akhirnya dihukum mati oleh Artidjo. Tito pula yang menangani kasus wartawan Bernas, Fuad M Syafruddin alias Udin. Kasus-kasus itu di tingkat kasasi diketok oleh Artidjo. Alhasil, Tito bisa membuktikan bagaimana teknis yudisial yang dipraktikkan oleh Artidjo.
“Bukan hanya saya yang mengagumi, beliau juga dikagumi oleh kolega-koleganya di Mahkamah Agung (MA),” ujar Tito.
Dalam kesederhanaannya, Artidjo dikenal Tito sebagai hakim agung yang sangat luar biasa.
“Dari berbagai sumber informasi yang saya terima, Pak Artidjo pernah tinggal di daerah Kalipasir, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut penilaian saya, saat itu Kalipasir adalah tempat yang sangat kumuh, banyak gang-gang sempit, dan warganya sering terlibat tawuran. Namun hal itu tidak membuah Pak Artidjo rendah diri,” ujar Tito.
“Kabarnya, Pak Artidjo kalau berangkap kerja menggunakan bajaj. Menurut saya, untuk ukuran orang yang menjabat hakim agung, hal itu merupakan hal yang sangat luar biasa,” sambung Tito.
Kesederhanaan Artidjo juga diceritakan Ketua MA 2009-2012 Harifin Tumpa. Ia menjadi saksi mata Artidjo makan di warung Padang di samping gedung MA.
“Kenapa Pak Artidjo mau makan di tempat yang sederhana ini, apakah beliau tidak malu, karena saat itu beliau sudah menjabat sebagai hakim agung. Saya melihat kesederhanaan beliau tidak pernah berubah sampai sekarang,” ujar Harifin di halaman 86.
Sumber: detik.com
“Sebagai Kapolri, jujur saya katakan, bahwa saya sangat mengagumi Pak Artidjo,” kata Tito.
Hal itu dituangkan dalam buku ‘Artidjo Alkostar: Titian Keikhlasan, Berkhidmat untuk Keadilan’ yang diterbitkan Mahkamah Agung (MA) halaman 93, sebagaimana dikutip detikcom, Minggu (27/5/2018). Buku itu berisi ratusan testimoni kolega Artidjo, dari Ketua MA hingga keluarganya.
Baca juga: KPK Nilai Artidjo Hakim yang Kembalikan Marwah MA
Selaku polisi, Tito pernah menangani kasus terorisme di Poso dengan pelaku Fabianus Tibo, Dominggus de Silva dan Marinus Riwu yang akhirnya dihukum mati oleh Artidjo. Tito pula yang menangani kasus wartawan Bernas, Fuad M Syafruddin alias Udin. Kasus-kasus itu di tingkat kasasi diketok oleh Artidjo. Alhasil, Tito bisa membuktikan bagaimana teknis yudisial yang dipraktikkan oleh Artidjo.
“Bukan hanya saya yang mengagumi, beliau juga dikagumi oleh kolega-koleganya di Mahkamah Agung (MA),” ujar Tito.
Dalam kesederhanaannya, Artidjo dikenal Tito sebagai hakim agung yang sangat luar biasa.
“Dari berbagai sumber informasi yang saya terima, Pak Artidjo pernah tinggal di daerah Kalipasir, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut penilaian saya, saat itu Kalipasir adalah tempat yang sangat kumuh, banyak gang-gang sempit, dan warganya sering terlibat tawuran. Namun hal itu tidak membuah Pak Artidjo rendah diri,” ujar Tito.
“Kabarnya, Pak Artidjo kalau berangkap kerja menggunakan bajaj. Menurut saya, untuk ukuran orang yang menjabat hakim agung, hal itu merupakan hal yang sangat luar biasa,” sambung Tito.
Kesederhanaan Artidjo juga diceritakan Ketua MA 2009-2012 Harifin Tumpa. Ia menjadi saksi mata Artidjo makan di warung Padang di samping gedung MA.
“Kenapa Pak Artidjo mau makan di tempat yang sederhana ini, apakah beliau tidak malu, karena saat itu beliau sudah menjabat sebagai hakim agung. Saya melihat kesederhanaan beliau tidak pernah berubah sampai sekarang,” ujar Harifin di halaman 86.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar: