Ketua DPR Restui BIN Masuk Kampus untuk Tangkal Radikalisme
Suarabamega25.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo setuju apabila Badan Intelijen Negara (BIN) masuk ke kampus-kampus. Pasalnya kata Bamsoet, akrab ia dipanggil, banyak perguruan tinggi yang sudah terkontaminasi oleh para radikal.
“Saya mendorong Komisi I untuk menggerakan BIN untuk menyebar ke kampus apakah informasi itu benar adanya atau hanya isapan jempol,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet, Selasa, (12/06/2018).
“Kami pasti mendorong Komisi III untuk melakukan pendalaman dengan Kapolri untuk menggerakkan intelijennya ke kampus-kampus,” ujar Bamsoet.
Politikus Partai Golkar ini juga mendorong peran organisasi ekstra kampus agar memiliki spirit yang sama dalam menangkal gerakan dan pemikiran yang berbau radikalisme.
“Kita harus waspada banyak yang sudah percaya paham radikalisme ini. Kami juga berharap organ mahasiswa seperti HMI dan lain-lain segera mengamankan NKRI dari paham tersebut,” kata Bamsoet.
Sementara itu, Rektor Terpilih Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani lagsung mengonfirmasi mahasiswanya ketika mendengar kampus itu terpapar radikalisme. Nuhfil juga mengaku sudah menginterogasi organisasi ekstra yang bersinggungan dengan mahasiswa.
“Insya Allah tidak ada yang sifatnya radikal. Masjid-masjid InsyaAllah tidak ada. Memang dulu ada HTI, tapi sekarang sementara minggir dulu,” ujar Nuhfil.
Nuhfil mengungkapkan bakal menyaring benar mahasiswa baru yang masuk ke kampus Unibraw. Buku-buku yang masuk dan menjadi pegangan mahasiswa pun akan benar-benar disaring.
“Itu mahasiswa baru yang dicegat, difasilitasi segala macamnya. Tapi ada juga organisasi halaqah yang bawa mahasiswa baru yang carikan kosan macam-macam. Itu buku jadi sangat penting disaring,” ujar dia.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membeberkan setidaknya ada tujuh kampus PTN yang terpapar radikalisme. Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB) disebut BNPT sudah disusupi paham radikal.
“Saya mendorong Komisi I untuk menggerakan BIN untuk menyebar ke kampus apakah informasi itu benar adanya atau hanya isapan jempol,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet, Selasa, (12/06/2018).
“Kami pasti mendorong Komisi III untuk melakukan pendalaman dengan Kapolri untuk menggerakkan intelijennya ke kampus-kampus,” ujar Bamsoet.
Politikus Partai Golkar ini juga mendorong peran organisasi ekstra kampus agar memiliki spirit yang sama dalam menangkal gerakan dan pemikiran yang berbau radikalisme.
“Kita harus waspada banyak yang sudah percaya paham radikalisme ini. Kami juga berharap organ mahasiswa seperti HMI dan lain-lain segera mengamankan NKRI dari paham tersebut,” kata Bamsoet.
Sementara itu, Rektor Terpilih Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani lagsung mengonfirmasi mahasiswanya ketika mendengar kampus itu terpapar radikalisme. Nuhfil juga mengaku sudah menginterogasi organisasi ekstra yang bersinggungan dengan mahasiswa.
“Insya Allah tidak ada yang sifatnya radikal. Masjid-masjid InsyaAllah tidak ada. Memang dulu ada HTI, tapi sekarang sementara minggir dulu,” ujar Nuhfil.
Nuhfil mengungkapkan bakal menyaring benar mahasiswa baru yang masuk ke kampus Unibraw. Buku-buku yang masuk dan menjadi pegangan mahasiswa pun akan benar-benar disaring.
“Itu mahasiswa baru yang dicegat, difasilitasi segala macamnya. Tapi ada juga organisasi halaqah yang bawa mahasiswa baru yang carikan kosan macam-macam. Itu buku jadi sangat penting disaring,” ujar dia.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membeberkan setidaknya ada tujuh kampus PTN yang terpapar radikalisme. Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB) disebut BNPT sudah disusupi paham radikal.
Sumber: Seruindonesia.com
Tidak ada komentar: