Kapolri Naikkan Pangkat Luar Biasa untuk Korban Penembakan di Papua
Suarabamega25.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada satu personel Polri yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Papua.
Salah satu dari dua polisi yang sempat menghilang dalam baku itu yakni, Brigpol Sinton Kabarek. Dia ditemukan dalam keadaan tewas di Kali Douw, Kabupaten Mamberamo Raya kemarin. “Kami berduka, Polri berduka dan saya berikan kenaikan pangkat luar biasa kepada yang bersangkutan,” kata Tito di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).
Selain itu, Tito juga telah menginstruksikan kepada Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar untuk memberikan santunan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
“Saya sudah perintahkan Kapolda berikan atensi keluarganya, hak-haknya kami perjuangkan, kami berikan untuk keluarganya dari Mabes Polri,” tutur Tito.
Menurut Tito, dengan adanya kejadian tersebut, menjadi duka tersendiri untuk keluarga besar Polri disaat melangsungkan perayaan HUT Bhayangkara ke-72 yang jatuh pada 1 Juli 2018.
“Jadi 1 Juli ini memang kami berbahagia dengan perayaan ke-72, tetapi di sisi lalin kami merasa berduka atas gugurnya anggota kami dalam tugas yang mulia yakni mengamankan proses demokrasi, surat suara,” ungkap Tito.
Kendati demikian, Tito mengungkapkan bahwa, petugas tak menemukan senjata yang dibawa korban saat melakukan pengawalan dan pengamanan Pilkada di Papua itu.
“Satu sudah ketemu. Kondisi gugur yang betsangkutan. Senjatanya belum ketemu. Kemarin saya dapat laporan ketemu cukup jauh dari lokasi penembakan, dalam keadaan meninggal dunia,” papar Tito.
Sebelumnya, kedua personel kepolisian itu sendiri menghilang setelah mencoba menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke sungai.
Penembakan speedboat itu sendiri terjadi pada Rabu 27 Juni 2018 sekira pukul 16.00 WIT. Rombongan diberondong tembakan saat kembali dari Distrik M Hulu ke Distrik Tidore, Kabupaten Puncak.
Rombongan itu terdiri kepala distrik dan sembilan personel kepolisian. Saat hendak membawa kotak suara Pilgub Papua di tempat pemungutan suara (TPS) Douw. Kendaraan mereka diberondong peluru tajam oleh pelaku.
Dalam kejadian itu, Kepala Distrik Torere Obaja Fruaro tewas lantaran terkena tembakan dari kelompok bersenjata. Sedangkan, tujuh personel polisi ditemukan dalam kondisi selamat dan dua diantaranya menghilang.
Sumber : Okezone
Salah satu dari dua polisi yang sempat menghilang dalam baku itu yakni, Brigpol Sinton Kabarek. Dia ditemukan dalam keadaan tewas di Kali Douw, Kabupaten Mamberamo Raya kemarin. “Kami berduka, Polri berduka dan saya berikan kenaikan pangkat luar biasa kepada yang bersangkutan,” kata Tito di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).
Selain itu, Tito juga telah menginstruksikan kepada Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar untuk memberikan santunan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
“Saya sudah perintahkan Kapolda berikan atensi keluarganya, hak-haknya kami perjuangkan, kami berikan untuk keluarganya dari Mabes Polri,” tutur Tito.
Menurut Tito, dengan adanya kejadian tersebut, menjadi duka tersendiri untuk keluarga besar Polri disaat melangsungkan perayaan HUT Bhayangkara ke-72 yang jatuh pada 1 Juli 2018.
“Jadi 1 Juli ini memang kami berbahagia dengan perayaan ke-72, tetapi di sisi lalin kami merasa berduka atas gugurnya anggota kami dalam tugas yang mulia yakni mengamankan proses demokrasi, surat suara,” ungkap Tito.
Kendati demikian, Tito mengungkapkan bahwa, petugas tak menemukan senjata yang dibawa korban saat melakukan pengawalan dan pengamanan Pilkada di Papua itu.
“Satu sudah ketemu. Kondisi gugur yang betsangkutan. Senjatanya belum ketemu. Kemarin saya dapat laporan ketemu cukup jauh dari lokasi penembakan, dalam keadaan meninggal dunia,” papar Tito.
Sebelumnya, kedua personel kepolisian itu sendiri menghilang setelah mencoba menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke sungai.
Penembakan speedboat itu sendiri terjadi pada Rabu 27 Juni 2018 sekira pukul 16.00 WIT. Rombongan diberondong tembakan saat kembali dari Distrik M Hulu ke Distrik Tidore, Kabupaten Puncak.
Rombongan itu terdiri kepala distrik dan sembilan personel kepolisian. Saat hendak membawa kotak suara Pilgub Papua di tempat pemungutan suara (TPS) Douw. Kendaraan mereka diberondong peluru tajam oleh pelaku.
Dalam kejadian itu, Kepala Distrik Torere Obaja Fruaro tewas lantaran terkena tembakan dari kelompok bersenjata. Sedangkan, tujuh personel polisi ditemukan dalam kondisi selamat dan dua diantaranya menghilang.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar: