Tercatat 47 Kali Gempa Susulan Guncang NTB pada Minggu
Suarabamega25.com – Gempa 7 Skala Richter (SR) memporak-porandakan Nusa Tenggara Barat (NTB) pukul 18.46 WIB, Minggu (5/8) kemarin. Setelah gempa tersebut, tercatat ada 47 gempa susulan hingga pukul 22.00 WIB.
“Hingga 5 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB, terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Senin (6/8/2018) subuh.
“Bangunan dan rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya, menjadi lebih rusak dan roboh. Peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panik dantrauma sehingga mengungsi di banyak tempat,” jelas Sutopo.
Sutopo menerangkan gempa berkekuatan 6,4 SR lebih dulu mengguncang dan mengakibatkan warga NTB panik. Di tengah kepanikan tersebut, gempa 7 SR datang terjadi dan menambah kepanikan warga hingga lari berhamburan ke luar rumah dan bangunan.
Sutopo menjelaskan sampai saat ini Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melakukan evakuasi dan penyisiran korban. Namun kondisi gelap dan matinya sistem komunikasi menjadi kendala di lapangan.
“Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi mati menyebabkan kendala di lapangan. Diperkirakan korban terus bertambah. JUmlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan,” terang Sutopo.
Sebelumnya, 82 korban tewas akibat gempa di NTB. Sebagian besar korban tewas karena tertimpa bangunan yang roboh.
Gempa 7 SR terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di titik 8.37 LS dan 116.48 BT. Gempa terjadi pada kedalaman 15 km dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami oleh BMKG.
Sumber: detik.com
“Hingga 5 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB, terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Senin (6/8/2018) subuh.
“Bangunan dan rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya, menjadi lebih rusak dan roboh. Peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panik dantrauma sehingga mengungsi di banyak tempat,” jelas Sutopo.
Sutopo menerangkan gempa berkekuatan 6,4 SR lebih dulu mengguncang dan mengakibatkan warga NTB panik. Di tengah kepanikan tersebut, gempa 7 SR datang terjadi dan menambah kepanikan warga hingga lari berhamburan ke luar rumah dan bangunan.
Sutopo menjelaskan sampai saat ini Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melakukan evakuasi dan penyisiran korban. Namun kondisi gelap dan matinya sistem komunikasi menjadi kendala di lapangan.
“Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi mati menyebabkan kendala di lapangan. Diperkirakan korban terus bertambah. JUmlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan,” terang Sutopo.
Sebelumnya, 82 korban tewas akibat gempa di NTB. Sebagian besar korban tewas karena tertimpa bangunan yang roboh.
Gempa 7 SR terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di titik 8.37 LS dan 116.48 BT. Gempa terjadi pada kedalaman 15 km dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami oleh BMKG.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar: