Ribuan Santri dan Pimpinan Ponpes di Solo Gelar Salat Gaib Do’akan Korban Penembakan di Selandia Baru
Suarabamega25.com – Ribuan santri, pengasuh serta pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Solo dan sekitarnya menggelar salat gaib untuk para korban penembakan brutal di Selandia Baru, Rabu (20/3). Salat gaib ini dipusatkan di Ponpes Az Zayadiyy, di Tegalayu, Bumi, Laweyan, Solo, Jateng.
Kegiatan ini ditujukan untuk mendoakan para korban aksi brutal terorisme agar mendapatkan tempat yang terbaik.
Pengasuh Ponpes Al Muayyad Windan, Makamhaji, Sukoharjo, Dian Nafi menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk belasungkawa kalangan santri Soloraya, atas wafatnya puluhan jamaah masjid di Selandia Baru, oleh pelaku terorisme.
“Semoga semuanya kita doakan yang luka segera disembuhkan oleh Allah SWT, yang wafat mendapatkan maghfiro dan ditetapkan sebagai wafat syahid,” terangnya, disela kegiatan.
Pria yang akrab disapa Gus Dian itu mengatakan, bahwa aksi terorisme ini merupakan kejadian kemanusiaan yang luar biasa besar. Mengingat, selama ini negara tersebut dikenal sebagai negara yang tenang.
Kejadian ini tentunya bisa menjadi pelajaran, agar jangan sampai membiarkan sedikit pun hal-hal yang berkaitan dengan kebencian. “Kita perlu mendoakan dan mengambil pelajaran,” imbuhnya.
Gus Dian juga mengatakan, bahwa pelaku harus mendapatkan hukuman yang sesuai yang sudah ditetapkan di negara tersebut tanpa pandang bulu. Selama ini Negara Republik Indonesia dikenal sebagai negara yang paling aman dan makmur.
“Ini merupakan bukti keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla. Dan kita sebagai warga negara perlu untuk terus menerus menjaga kebhinekaan,” ucapnya.
Disinggung mengenai pelaku terorisme, Gus Dian menyampaikan, bahwa selama ini ada anggapan terkait pelaku terorisme yang dari kalangan Islam adalah sebuah hal yang keliru. Menurutnya, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan terlebih terorisme. Maka dari itu, dunia perlu mengetahui hal ini.
“Aksi terorisme itu tidak hanya karena agama, tapi bisa karena ideologi, sentimen politik, dan dunia harus belajar banyak. Dunia harus mengetahui duduk permasalahan terorisme,” pungkasnya.
Sumber: seruindonesia.com
Tidak ada komentar: