Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Gaji Kecil
Cara mengatur keuangan pribadi dengan gaji kecil bisa dibilang tak susah. Banyak orang beralasan uang pemasukannya tidak bisa mencukupi keperluan yang harus dipenuhi. Tapi sebenarnya, yang dibutuhkan adalah menerapkan financial planning dan menghargai uang mulai dari nominal terkecil.
Mengingatkan pentingnya ilmu financial planning untuk menghargai uang-uang receh. Menurutnya dengan menghargai uang receh akan membantu kita mengelola uang nominal besar. "Dulu saya mulai usaha bisa panik kalau ada uang Rp 500 yang hilang. Seluruh pendapatan biasanya saya bagi dalam amplop amplop sesuai tujuan. Jadi saya sangat menghargai uang dengan membuat rencana keuangan yang lebih matang.
Menurutnya banyak orang ingin sukses besar tapi belum bisa kelola uang kecil. Ini khususnya bagi yang masih punya income Rp 5 juta ke bawah.
"Saya yakin kalau orang sukses hargai uang kecil, dia akan menghargai uang lebih banyak," tambahnya.
Dirinya mempunyai prinsip kalau mendapatkan uang itu penting maka mengelola uang jauh lebih penting. Dampaknya adalah pada sikap bila dapat Income dan bagaimana mengelola duitnya. "Banyak yang fokus ke pemasukan dibandingkan pengeluaran. Padahal dari teori finansial yang penting itu alokasi pengeluaran. Karena kontrolnya ada pada kita. Mau beli apa aja atau kegiatan apa saja," lanjutnya.
Karena itu dia membagi ada empat pos pengeluaran uang yaitu untuk Living, Saving, Investasi, dan Giving. Strateginya dengan mengatur persentase mengikuti berapa jumlah uang pemasukan setiap orang.
Untuk living atau kebutuhan hidup berarti kebutuhan terbagi primer, sekunder, dan tersier. Berikutnya saving artinya tabungan. Kemudian untuk investasi bisa ke money market atau sektor riil. Sementara giving berarti zakat infaq sedekah.
"Berapa persentase tentukan di awal pengeluaran untuk apa saja," tambahnya.
Tidak ada komentar: