Mau Cepat Kaya? Hindari Kebiasaan yang Dianggap Sepele Ini
Bicara mengenai kekayaan, definisi setiap orang mengenai kekayaan tidak sama. Namun dari sudut pandang orang ekonomi, kekayaan sendiri memiliki makna sebagai kegiatan untuk memperbanyak atau melipatgandakan jumlah harta yang dimiliki serta menjaga kepemilikannya.
Terlepas dari segala pendapat orang mengenai definisi dan parameter mengenai kekayaan dan orang kaya, setiap orang sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk membuat hidupnya masuk dalam taraf yang lebih baik atau secara umum dikatakan menjadi kaya.
Namun hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana cara seseorang untuk mewujudkan dirinya menjadi orang kaya juga bergantung dari kebiasaan dan gaya hidup masing-masing. Bila tertarik menjadi orang kaya, baiknya hindari kebiasaan berikut ini agar mimpi Anda terwujud yang yang Anda kerjakan? Sebaiknya berhati-hatidan jangan menggantungkan mimpi terlalu tinggi untuk jadi orang kaya, bila memiliki sifat ini.
Kebiasan mengeluh menelurkan 'kecerdasan' untuk membuat alasan menghidari sesuatu. Misalnya tidak bisa menabung karena gaji tidak cukup, tidak mau berinvestasi karena biaya pendidikan anak lebih penting, asuransi terlalu mahal padahal kebutuhan sehari-hari pun terkadang belum terpenuhi.
Berbagai macam alasan keluar ketika sebenarnya dalam diri Anda sendiri belum siap sepenuhnya untuk berjuang dan menerima risiko menjadi orang kaya. Ingat, menjadi orang kaya itu butuh perjuangan.
Hindari Prinsip 'Hidup Saya untuk Hari Ini'
Prinsip buruk yang satu ini sebenarnya sama dengan kebiasaan mengeluh. Anda telah merasa bahwa pendapatan Anda tidak cukup untuk menabung, mengkuti program asuransi, apalagi memutuskan untuk berinvestasi.
Hati-hatilah, Anda hidup tidak hanya untuk hari ini, rencanakan dengan sebaik mungkin. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi esok hari pada diri Anda.
Tidak Memiliki Rencana Jangka Panjang
Tidak memiliki rencana jangka panjang bisa menghambat Anda untuk menjadi orang kaya. Masalahnya terletak pada ketidaksiapan ketika menghadapi kejadian yang tidak terduga. Kebiasaan ini juga membuat Anda untuk bersikap boros dengan menghamburkan uang untuk kepentingan yang sejatinya bukan sebuah kebutuhan.
Kebiasaan ini mungkin akan berpengaruh ‘sedikit’ bila Anda masih berstatus lajang. Akan tetapi bila Anda sudah berkeluarga, kebiasaan ini sebaiknya dibuang. Tanggungan Anda tidak hanya hidup Anda sendiri. Anda juga harus memikirkan kebutuhan dan masa depan anak-anak Anda.
Menghambur-hamburkan Uang
Kebiasaan satu ini banyak diidap oleh kaum wanita terutama bila sedang berkumpul bersama rekan-rekan di sebuah mall dan tidak mau terkesan paling sederhana. Sikap persaingan yang muncul diam-diam ini berbuntut pada kebiasaan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya bukan kebutuhan, hanya sekedar keinginan yang sebenarnya beralasan dangkal.
Prinsip bila Anda ingin menjadi orang kaya adalah ‘selalu merasa tidak cukup’. Prinsip ini bermaksud untuk terus memotivasi orang untuk bekerja dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah serta berusaha menjaganya dengan memiliki kebiasaan tidak membuang-buang uang untuk kepentingan yang sebenarnya bisa dicoret dari daftar prioritas kebutuhan.
Tidak Memiliki Dana Darurat
Dana darurat memang menjadi alternatif yang lebih baik daripada kartu kredit ketika terjadi kejadian tidak terduga, seperti perbaikan rumah dan mobil atau adanya tagihan rumah sakit. Daripada Anda buang untuk keinginan tidak penting (apalagi didasari dengan alasan dangkal), lebih baik Anda simpan untuk kejadian tidak terduga.
Orang kaya terlihat selalu mempunyai dana untuk berbagai kejadian yang tidak terduga karena mereka telah mempersiapkannya bila suatu hari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Terlambat Memula
Semakin lama Anda memulai untuk menabung dan menyimpan sebagian pendapatan Anda, semakin lama (dan sulit juga) Anda menjadi orang kaya. Kebiasaan untuk menabung dan investasi terasa berat di awal pada waktu-waktu tertentu yang dijadwalkan bagi Anda untuk menyisihkan sebagian harta.
Tidak Disiplin Berinvestasi
Anda memutuskan untuk menyisihkan sebagian pendapatan Anda dan mencoba berinvestasi dengan cara menabung. Sayangnya, Anda masih memiliki kebiasaan jelek lain yaitu tidak disiplin.
Sehingga dana simpanan Anda dalam tabungan tidak kunjung bertambah dan justru terkadang menyusut karena keperluan-keperluan yang tidak terduga. Buang jauh-jauh sikap tidak disiplin itu. Masa depan Anda tidak memberikan toleransi pada ketidakmampuan Anda ketika menghadapi situasi yang mendesak untuk mengeluarkan dana.
Tidak ada komentar: