Ketua PWI Kotabaru Melakukan Anjangsana Pada Anak Menderita Stunting
Suarabamega25com, Sebagai wujud perhatian dan kepedulian sosial, Ketua PWI ( Persatuan Wartawan Indonesia), Kotabaru, disertai beberapa anggota melakukan anjangsana ke pada anak yang di nyatakan menderita stunting di RT. 21 desa Dirgahayu, ( Rumah orang tua Muhammad Muhibbin, balita stunting yang telah tumbuh normal, Karman).
Disampaikan oleh Ketua PWI Kotabaru Akhmad Nurahsin Q, mengatakan, Bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kita ( PWI), terhadap masyarakat sekitar. Kepedulian sosial PWI ini menunjukkan bahwa kita hadir tidak hanya berkutat dengan masalah berita saja, melainkan berupaya untuk ber interaksi sosial dengan masyarakat". Ujar ketua PWI.
Kegiatan sosial PWI, tidak hanya berupa anjangsana deperti ini, melainkan nantinya akan ada giat sinergi bersama jajaran aparat, Polres misalnya, Kodim, serta Lanal, dan lainnya.
Karman, ayah dari Muhammad Muhibbin sangat gembira mendapatkan kunjungan dari Ketua PWI beserta anggota. " Alhamdulillah terimakasih banyak kepada bapak ketua PWI bersama rombongan. Kami sekeluarga sangat bersyukur, apalagi dengan adanya bantuan makanan bergizi untuk anak kami. Semoga Allah memberkahi kita semua", ujarnya penuh sukacita.
Sebelumnya keterangan telah didapatkan dari petugas Puskesmas Desa Dirgahayu, Randi Rahmatullah, beserta rekannya yang juga bernama Randi, bahwa, ada sekitar 15 anak beresiko stunting yang dicatat di puskesmas Dirgahayu. Namun dari kesekian itu ada tiga anak yang mendapatkan penanganan intensif dari salah satu perusahaan di Kotabaru.
" Alhasil, dalam tiga bulan ( 90) hari, pemberian asupan makanan bergizi tinggi, hanya satu anak yang menampakkan pertumbuhan baik, yakni, Muhammad Muhibbin , usia 34 bln, dengan pertumbuhan 5,2 PB, dan 1,2 BB.
Sementara yang dua, M. Anjar, usia 24 bln, setelah pemberian makanan bergizi tinggi dalam tiga bulan atau ( 90) har, hanya bertumbuh, 4,6 PB, dan 1 BB. Sedangkan
M. Amin Rizki, usia 29 bln, hanya bertumbuh 2,3 PB, dan 0,7 BB, setelah melalui pberian asupan makanan tinggi gizi selama 3 bulan, atau ( 90) hari, di karenakan, menurut keterangan orang tuanya ke dua anak ini sering sakit sakitan dan sangat kurang nafsu makannya, sehingga bantuan makanan bergizi tinggi yang di berikan tidak terhabiskan. Berbeda dengan Muhammad Sultonul Muhibbin, Yang selera makannya baik, dalam tiga bulan pemberian makanan gizi tinggi, tiga kali sehari, plus tambahan makanan ringan, seperti biskuit, sudah berangsur memiliki berat dan tinggi badan normal", terang Randi.
Dikatakan bahwa terjadinya risiko stunting terhadap anak dipengaruhi beberapa faktor,
" Diantaranya, terjadinya pernikahan dini, yang masih minim dalam pengetahuan perawatan anak yang baik. Kemudian, pengaruh ibu nya pada saat hamil menderita suatu penyakit, dan kurangnya asupan gizi pada ibu saat hamil dan menyusui, dan lainnya", ujar Randi.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Muhiddin pada pertemuan percepatan penurunan stunting TPPS Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022 bulan november lalu di Banjarmasin, bahwa, berdasarkan survei, starus gizi balita Indonesia SSBGI, tahun 2019, angkat stunting nasional, 27,67%. Sedangkan proporsi Balita stunting di KALSEL, sebanyak 31,75%. Kemudian data SSGI tahun 2021 sebesar 24,4%.
Sedangkan balita stunting di Kalsel masih melebihi angka Nasional, yakni 30%.
Tidak ada komentar: