Rika Fatimah Konseptor G2R Tetrapreneur
Suarabamega25.com - Makalah 4 langkah enterpreneur (Tetrapreneur) mengantarkan P.L Rika Fatimah meraih Anugerah The Best Paper Award dalam The 1st ICERC 2022 dalam Konferensi Internasional ini melibatkan beberapa negara di kawasan ASEAN serta Pasifik, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Australian.
Pemapar sekaligus author pertama dalam paper yang berjudul Transpolitan Tetrapreneur: Innovative Model of Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur on Inventing Iconic Transmigration in Indonesia adalah Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur serta Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kekuatan visioner Transpolitan Tetrapreneur sebagai ikon transmigrasi Indonesia dan kemampuan untuk diadaptasi (adaptable) serta pemerhatian pembangunan sesungguhnya dalam kebaruan ikon transmigrasi Indonesia tersebut membawa prestasi global dengan terpilih dari 74 paper dalam konferensi ICERC 2022.
Karya ilmiah dengan judul Transpolitan Tetrapreneur: Innovative Model of Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur on Inventing Iconic Transmigration in Indonesia dinobatkan sebagai The Best Paper on Best Practices in Rural Community Empowerment pada the 1st ICERC 2022.
Kategori penilaian paper yang dilakukan oleh Dewan Juri ICERC meliputi originality and innovativeness, significance on human quality, positioning writing style of the paper, dan quality of the presentation.
The Best Paper Award merupakan salah satu pencapaian besar dari perjalanan panjang bersama dan bukan pencapaian sesaat dengan kekuatan yang terpecah. Pencapaian ini pula menjadi salah satu jejak (trace) ilmiah bagi Model G2R Tetrapreneur.
Transpolitan Tetrapreneur merupakan pengembangan inovatif Transpolitan berbasis Model Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur yang merupakan inovasi kerja sama kewirausahaan berkelanjutan (hulu ke hilir) untuk menciptakan kemandirian dan otonomi di Wilayah Transpolitan (desa – transmigrasi modern terintegrasi) menuju gerakan ikonik global melalui pemberdayaan masyarakat.
Transpolitan pula merupakan inovasi bulak sumur bersama Prof. Dr. Suratman dari Fakultas Geografi UGM berserta jajaran lintas kepakaran yang bersinergi dengan inovasi ikonnya ekonomi asli Indonesia yang bergotong royong dalam Transpolitan Tetrapreneur.
"Istilah “gotong royong” menjadi arus utama futuristik sebagai karakter lokal khas wilayah Indonesia dan merupakan kekuatan bagaimana semangat kewirausahaan tumbuh," papar Rika Fatimah.
Ditambahkan Rika Fatimah, karakter dan semangat gotong royong biasa termanifestasi/terwujud pada kegiatan fisik seperti kerja bakti bersih-bersih lingkungan, pelaksanaan kegiatan perayaan hari kemerdekaan, hingga kegiatan nonfisik seperti donasi bantuan secara sukarela, dimana terdapat rasa kepemilikan (sense of belonging), kompromi, dan rasa rela berbagi.
"Esensi bisnis, yang disebarluaskan adalah keilmuan dengan etika bisnis dan yang menggerakkan adalah wirausaha, penerusnya, penjualan bisnis di wirausaha adalah minta hidayah, agar aku membuatnya sungguh-sungguh," tambahnya.
"Menggerakkan ekonomi Indonesia, harus atur nafasnya dan tetap dengan doa," lanjutnya.
Karenanya diperlukan kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara baru dalam melihat masalah dan peluang. "Kreativias adalah Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan produk ironis yang berbasis 4 pilar yaitu rantai wirausaha, pasar wirausaha , kualitas wirasusaha dan merk wirausaha.
Hakikinya wirausaha adalah keyakinan melakukan pembaharuan melalui kreatifitas dan inovasi karyanya.”
“Keyakinan tersebut bukannya tercipta pada satu pihak si pencipta saja namun juga memerlukan kesuburan infrastruktur yang tersistematis dan terbudayakan pada semua lini dan aspek berbangsa dan bernegara,” kata Rika Fatimah P.L. Dia menyatakan, saat ini sejak sekolah dasar telah diperkenalkan dengan semulasi jual beli, belum dalam bentuk wirausaha. Namun demikian masih hanya terbatas pada kegiatan jual beli dan menyentuh filosofi mendasar dari proses bisnis dalam kewirausahaan.
Selain itu, wirausaha harus merespon peluang yang ada yaitu peluang yang dijadikan produk tersedia di masyarakat sehingga menjadi sebuah keuntungan.
G2R Tetrapreneur bergerak besar bersama-sama melalui empat pilar inovasi kewirausahaan, yaitu Tetra 1 – Chainpreneur, Tetra 2 – Marketpreneur; Tetra 3 – Qualitypreneur, dan Tetra 4 – Brandpreneur (Tetrapreneur, Rika Fatimah,2016).
"Pada Transpolitan Tetraprenereur, model G2R Tetrapreneur berfungsi reflektif sebagai alat penilaian (assessment tool) untuk tiga (3) pemerhatian kewirausahaan di wilayah inisiasi Transmigrasi Transpolitan yaitu penilaian per Tetra pada Kopi Rano, penilaian per Tetra pada Holticulture Watermelon, dan proyeksi konseptualisasi per Tetra pada Trans Science Technopark (TSTP). Transpolitan Tetrapreneur bukan sekadar memindahkan transmigran dari satu lokasi ke lokasi baru lainnya namun merupakan kegiatan ikon intelektual pembangunan perekonomian masyarakat dengan mendorong kreativitas masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah Transpolitan,^ jelas Rika.
Pertumbuhan bukan untuk bersaing, namun bergerak besar dan bersama-sama terpimpin secara mandiri (leaderless).
Transpolitan Tetrapreneur bergerak untuk saling menguntungkan melalui peran terbaik semua pihak untuk kemakmuran di wilayah baru transmigrasi terinegrasi yang modern dan berteknologi namun sarat dengan penguatan intelektual masyarakatnya.
Rika Fatimah adalah lulusan Teknologi Industri jurusan Teknik Manajemen Industri ,Universitas Islam Indonesia ,Yogyakarta (2000) dan merupakan lulusan terbaik di bidang Peningkatan Produktifitas dan Kualitas untuk Master of Science (2002) dan sebagai lulusan terbaik dengan publikasi tinggi untuk Doctor of Philosophy (2008) di Universiti Kebangsaan Malaysia. Selain itu, ia juga dianugerahi Post-Doctoral Felowship di bidang Peningkatan Kualitas dan Produktivitas di Sekolah Ilmu Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universiti Kebangsaan Malaysia. Rika Fatimah P.L. memiliki pengalaman sebagai dosen senior dan peneliti sejak tahun 2000 di Malaysia (Universiti Kebangsaan Malaysia-UKM; Universitas Multimedia- MMU) dan Indonesia (UGM).
Selain itu, Rika Fatimah P.L. juga merupakan staf ahli, tenaga ahli dan konsultan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas sejak 2002 di Malaysia untuk Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia; Kementerian Wanita, Keluarga & Komunitas Malaysia; Institut Darul Ridzuan; Teknologi Microbumi Sdn. Bhd; Malaysian Consumerism and Family Economic Association (MACFEA); United of Engineers Malaysia (UEM); Forum Konsumen Malaysia (CFM); dll dan di Indonesia untuk Kementerian UKM & Kerjasama Indonesia (KUMKM RI); Kementerian Pengembangan Perempuan dan Masyarakat Indonesia; Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF RI); Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK RI); Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI); Mandiri Institute; Civic Engagement Alliance (ICCO) Belanda & PenaBulu; Pusat Studi Trisakti & Saemaul Undong (Korea & UGM); Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Kerjasama Yogyakarta (Disperindagkop DIY); Badan Pemberdayaan Perempuan & Masyarakat Yogyakarta (BPPM DIY); Berita Harian Nasional Indonesia KOMPAS; Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI (BNPP RI); dan Akademi Militer Indonesia (AKMIL RI). Rika Fatimah P.L. juga menjabat sebagai Kepala Program Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Universitas Multimedia, Cyberjaya, Malaysia hingga 2010; Dosen Senior di Sekolah Manajemen, Fakultas Ekonomi & Manajemen di Universiti Kebangsaan Malaysia (2009-2013). Saat ini, Rika Fatimah P.L. adalah Dosen Senior di Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Gadjah Mada (2014- sekarang); Tenaga Ahli di Dinas Koperasi dan UKM DIY, Biro Pemberdayaan Masyarakat Sekretariat Daerah DIY, Kelitbangan BAPPEDA DIY, Task Force untuk Peningkatan Kualitas & Produktivitas Dampak untuk Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Editor-in-Chief Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) Universitas Gadjah Mada (2018-sekarang).
Selain itu, salah satu Kontribusi beliau dalam pengembangan keilmuan yaitu mengembangkan Quality Scorecard Deployment (QSD) yang diadopsi sebagai salah satu metode analisis di Kelitbangan Berita Harian Nasional Indonesia KOMPAS (2018-sekarang); juga sebagai Tenaga Ahli sekaligus konseptor dan inovator Program Unggulan Pemda DIY yaitu Model Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur sejak tahun 2018.
Baru-baru ini banyak aktif di Jogja Halal Ekspo Centre dan juga ICMI Jogja, tentu saja juga dilibatkan dalam jaringan Juragan Muhammadiyah Jogja (Aji S)
Tidak ada komentar: