Cost Share KF-21 Boramae Segera Indonesia Bayar ke Korea Selatan, Komisi 1: DPR Agendakan Rapat Kerja Khusus
Produsen KF-21 Boramae, KAI percaya bahwa proyek dapat berjalan dengan lancar hanya jika kesimpulan spesifik tentang jumlah yang belum dibayar dicapai melalui konsultasi lanjutan.
Pada awal November tahun 2022 lalu, Indonesia disebut membayar 9,4 miliar won kepada DAPA.
Namun biaya ini hanya membayar atas nama agunan untuk memenuhi janjinya.
Tetapi biaya ini hanya 1,17% dari total jumlah yang belum dibayar.
Jika tunggakan tambahan dibayarkan tahun 2023, beberapa ketidakpastian seputar bisnis akan teratasi dan proyek akan berjalan lancar.
Kini, setelah memasuki bulan Juni 2023, Indonesia agaknya akan segera membayar cost share KF-21 Boramae ke Korea Selatan.
Komisi I DPR bahkan menyebut akan diadakan rapat khusus guna membayar cost share KF-21 Boramae yang masih Indonesia utang ke Korea Selatan.
Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari akun Instagram @kemhanri yang mengunggah sebuah postingan pada 7 Juni 2023.
"Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra @herindra87 mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto @prabowo, menghadiri Raker dengan Komisi I DPR RI, di Jakarta, Rabu (7/6), dengan agenda pembahasan realisasi dan evaluasi pelaksanaan APBN TA. 2022 dan pembahasan RKA TA. 2024 serta RKP Kemhan / Mabes TNI Tahun 2024.
Wamenhan berharap akan mendapat dukungan untuk merealisasikan usulan tambahan anggaran Kemhan dan TNI TA. 2024, karena masih banyak kegiatan prioritas dan mendesak yang belum terdukung anggarannya, termasuk kebutuhan cost share proyek pesawat KF-X/IF-X, yang harus segera dipenuhi.
Sumber : zonajakarta
Tidak ada komentar: