Raih Golden Buzzer Americas Got Talent 2023, Putri Ariani Tetap Utamakan Pendidikan
Suarabamega25.com, JOGJA–Putri Nisma Ariani saat ini menjadi sosok yang banyak diperbincangkan khalayak usai mendapatkan golden buzzer pada ajang pencarian bakat America’s Got Talent (ATG) 2023 di Amerika Serikat.
Suara merdunya membuat Simon Cowell tak kuasa memberikan tiket emas atau langsung ke semi final ATG. Simon terpukau saat mendengar lagu 'Loneliness' yang diciptakan Ariani. Hal itu mendesak Simon untuk memintanya kembali menyanyikan lagu. Ariani pun memberika lagu Elton John berjudul 'Sorry Seems to Be the Hardest Word' spesial untuk Simon.
Tak hanya Simon, dewan juri lainnya Heidi Klum, Howie Mandel, dan Sofia Vergara seperti terhipnotis dengan penampilan Ariani. Mereka menyandingkan Ariani bak bidadari yang turun dari kahyangan. Tak salah jika penampilan Ariani saat itu mendapatkan standing ovation dari seluruh penonton yang hadir.
Gadis usia 17 tahun ini, lahir di Bangkinang, Kampar, Riau, pada 31 Desember 2005 lalu. Ia merupakan anak dari pasangan Ismawan Kurnian dan Reni Alfianty. Saat ini, Ariani masih mengenyam pendidikan di kelas XI di SMK Negeri 2 Kasihan atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta.
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kasihan Bantul, Agus Suranto, selama ini Ariani dikenal pintar baik dalam akademik maupun keterampilan bermusik. Ariani kerap memenangkan berbagai penghargaan dalam bidang seni musik.
Meskipun memiliki keterbatasan fisik hal itu tidak membuatnya gamang untuk meraih berbagai prestasi di bidang musik. Pada 2014, ia menjadi pemenang pada ajang pencarian bakat, Indonesia's Got Talent. Di tahun 2016, Ariani mendapatkan penghargaan dalam rangka Anugerah Baiduri sebagai penyanyi cilik berprestasi tingkat nasional.
Di sekolah tersebut, gadis belia itu mengambil minat instrumen flute. Meski begitu menurut Agus, Ariani juga memiliki bakat dalam bidang tarik suara dan pencipta lagu. Dalam berbagai kompetisi tak jarang dia pun menyanyikan lagu ciptaannya. “Ariani mengikuti kompetisi sebagian besar di cipta lagu, menyanyikan lagu ciptaannya,” katanya.
Meski kerap mengikuti berbagai kompetisi, dalam pandangan Agus, Ariani tetap mengutamakan pendidikannya. Agus bercerita muridnya itu tetap mengikuti pembelajaran secara daring selama mengikuti lomba di berbagai daerah, tugas-tugas juga selalu dikerjakan.
"Meski berada di Amerika, dia tetap mengerjakan tugas-tugas yang diberikan gurunya. Ini tentu sangat membanggakan karena Ariani tidak mengesampingkan pendidikan untuk mengejar cita-citanya," ujar Agus.
Diceritakan Agus, Ariani pernah menyampaikan impiannya ingin memberi manfaat bagi masyarakat melalui kemampuan bermusiknya. “Dia [Ariani] memiliki titik tujuan yang tidak terbatas. Dia menantang dirinya, jadi bukan sebuah ajang kompetisi lalu mendapat prestasi dianggap sebagai titik final itu tidak. Dia ingin dapat berbuat banyak melalui musik bagi indonesia khususnya, dan bagi dua pada umumnya,” katanya.
Agus menilai sosok Ariani yang termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki semangat juang tinggi dan tanpa lelah. Keterbatasan fisiknya tidak menghalangi langkah Ariani untuk terus berkembang. “Persoalan tunanetra bukan halangan baginya, dia ingin menjadi motivator, inspirator, memberikan spririt bagi orang lain. Semoga Ariani dapat sampai pada harapan-harapan dan keinginannya,” katanya.
Sumber: Harianjogja.com
Tidak ada komentar: