TAJUN” KA POLITIK oleh: Noorhalis Majid
Suarabamega25.com - Unik, kata “tajun” dalam ungkapan Banjar memiliki beberapa makna. Tidak sama dengan “terjun” dalam bahasa Indonesia.
Sering kali, “tajun” dimaknai dengan lari atau pergi meninggalkan tempat tanpa memberi tahu. Pergi jauh, bukan untuk kembali atau sesaat saja. Biasanya karena ada masalah, atau bisa pula karena kecewa, lalu nekat mengambil keputusan pergi menjauh – sejauh jauhnya.
Ada yang mengilustrasikan, “tajun” itu seperti pergi dari pintu belakang rumah atau bahkan dari jendela. Sedangkan padanan kata yang maksudnya kurang lebih serupa, yaitu madam, adalah pergi jauh melalui pintu depan, lengkap dengan segala bekal dan do’a restu.
Madam, tindakan sadar yang diketahui. Sedangkan “tajun”, tidak diketahui, bahkan tidak ingin diketahui oleh siapapun. Madam, membanggakan. sedangkan “tajun”, memalukan.
Makna lainnya, “tajun” bisa pula berarti tindakan melompat tanpa tahu resiko dan konsekuensi yang akan diterima. Sebab kepepet karena ada bahaya, terpaksa melompat dari tempat tinggi dan setelah itu tidak tahu resiko yang terjadi.
Sepertinya, semua yang disebut “tajun”, tidak memikirkan apa pun yang akan terjadi atas tindakan nekat dilakukan. Dihadapi sejadi-jadinya. Entah itu sakit - senang, sedih atau bahagia, ditanggung tanpa kecewa, apalagi mengeluh. Pasrah, itulah konsekuensi “tajun”.
Bagaimana kalau “tajun” ka politik? Maka “tajun” dimaksud, seperti memasuki ruang yang tidak diketahui sama sekali. Resiko dan konsekuensi, diterima sejadi-jadinya, yang penting keputusan dan tekad sudah diambil, setelahnya pasrah atas apa pun yang terjadi.
Pertanyaan menggelitik, apakah lebih banyak yang “terjun” atau “tajun”?
Terjun, berarti dengan segala kesadaran, pengetahuan, bekal pengalaman dan persiapan matang.
Sedangkan “tajun”, dilakukan dengan nekat, bahkan tanpa berpikir resiko. Lajimnya orang nekat, biasanya “kada balampu”, rabas tarus.
Tidak ada komentar: