KUR dan UMI Di Kalimantan Selatan
Suarabamega25.com, Banjarmasin - Kota Banjarmasin sebagai pusat perdagangan di Kalsel menjadi Kota dengan penyaluran KUR tertinggi di Kalse. Yakni, mencapai Rp633,83 miliar kepada 8.721 debitur.
Dalam Kegiatan Media Breifing Perkembangan RealisasiAPBN Regional Kalimantan Selatan Juli 2023, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Kalsel Syafriadi mengatakan, Sektor perdagangan mendominasi penyaluran KUR dengan nominal Rp1,17 triliun kepada 18.684 debitur, disusul oleh sektor pertanian pada posisi kedua dengan nominal Rp797,54 miliar kepada 16.281 debitur.
Kota Banjarmasin juga menjadi Kota dengan penyaluran UMi tertinggi di Kalsel. Yakni, sebesar Rp7,86 miliar kepada 1.838 debitur. Penyaluran UMi di Kalsel didominasi sektor perdagangan, yaitu sebesar Rp32,90 miliar kepada 7.866 debitur.
Kata Syafriadi, Kalsel menempati posisi ke-4 sebagai provinsi dengan persentase realisasi penyaluran KUR terhadap target tertinggi se-Indonesia. Dari target sebesar Rp6,57 triliun, Kalsel mencapai nilai penyaluran sebesar Rp2,54 triliun atau 39,2%. Sementara, untuk penyaluran UMi, Kalsel menempati posisi ke-20 UMi secara nasional.
"UMI itu singkatan dari Ultra Mikro untuk pembiayaan yang diinisiasi oleh Pemerintah, khususnya untuk Pelaku-pelaku Usaha yang kecil ultra mikro. Berbeda dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bank seperti Bank BRI, Mandiri, BNI, BCA dan lain-lain. Kalau UMI disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank, misalnya Permodalan Nasional Madani (PNM) yang ada di Mekar, Ulam, atau juga dari Pegadaian. Juga melalui Koperasi Bina Usaha (BUS) maupun Koperasi Mitra Dhuafa. Besarannya antara 1 juta sampai 20 juta rupiah. Kalau KUR sampai 500 juta rupiah," kata Syafriadi, Rabu (23/8/2023).
Syafriadi, menuturkan dari berbagai fasilitas permodalan tersebut, pemerintah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sebagai alternatif pembiayaan kepada UMKM. Katanya, Pemerintah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk mengembangkan sektor UMKM. Terutama KUR dan UMi yang sekarang sudah semakin dikenal. Respon pelaku UMKM terhadap KUR dan UMi selama ini sudah cukup bagus, terutama di Kalsel.
Syafriadi menambahkan, hingga kini penyaluran KUR dan UMi di Kalsel tergolong tinggi. Rp2,54 Triliun KUR tersalur kepada 43 ribu debitur. Sementara UMi, tersalur sebanyak Rp35,06 Miliar untuk 8 ribu debitur di Kalsel. Rata-rata debitur KUR dan UMi adalah para pelaku UMKM dan sejenisnya. Pihaknya mendorong supaya UMKM memanfaatkan fasilitas pembiayaan KUR maupun UMi.
Tidak ada komentar: