Pengurus dan Karyawan Koperasi Ar Rahmah Kunjungi dan Beri Buku-buku Syariah Perpustakaan BI Kalsel
Suarabamega25.com, Banjarmasin - Dibuka untuk umum, Perpustakaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan, Jum'at (18/8/2023) dikunjungi Pengurus dan Karyawan Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah, dipimpin Sutjipto dan diterima Kepala Unit Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Adhi Nugroho (Nodi) dan Pustakawan BI Kalsel Cholili Hadina (Lili).
Ketua Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah Sutjipto mengatakan, dalam kunjungan itu, dirasakan banyak buku ekonomi, tapi buku-buku terkait syariah masih sangat kurang, betikan beberapa buku spt ada dengan riba, muamalah kontemporer dan buku hijrah dari bank konvensional ke syariah.
"Buku yang saya bawa berjudul Pengantar Permodalan Dalam Islam, Ada Apa Dengan Riba, Kode Etik Pengusaha Muslim, Pengantar Fiqih Jual Beli penulis Ustadz Ammi Nurbaits, BA (Pengasuh Sekolah ANB, ANB Academy, DPS AKSYINDO, Asosiasi Koperasi Syariah Indonesia), Harta Haram Muamalat Kontemporer Penulis Ustadz Dr. Ustadz Erwandi Tarmizi, MA (Founder Manajemen ETA), Hijrah dari Bank Ribawi Menuju Bank Syariah Penulis Dr (HC) Dwiono Koesen Al -Jambi, SE, MM (Ketua Umum KMPBS, Komunitas Masyarakat Pecinta Bank Syariah)," ujar Sutjipto.
Sutjipto mengharapkan, dengan kunjungan sekaligus memberikan puluhan buku tersebut memberikan literasi kepada para pengunjung dan khususnya bagi Bank Indonesia dan bisa mensosialisasikannya.
"Harapannya dengan kunjungan tadi sekaligus kita memberikan buku-buku syariah untuk menambah literasi untuk pengunjung dan khususnya untuk Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalsel yang dalam hal ini menjadi regulator Lembaga Keuangan Kalimantan Selatan bisa mensosialisasikan pada masyarakat inilah yang syariah dan apa bedanya konvensional dengan syariah? Sehingga masyarakat diberikan pilihan. Dengan cara seperti itu, harapannya nanti pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah Indonesia, khususnya Kalsel akan lebih meningkat lagi," Sutjipto menegaskan.
Sutjipto memberikan masukan yang disampaikannya, meskipun pertumbuhan ekonomi syariah meningkat, tetapi dari sisi presentase masih kurang sangat jauh dari yang diharapkan. Diharapkan Pemerintah menyerahkan proyek-proyek yang besar dari BUMN ke Bank Syariah Indonesia dan Tingkat daerah ke Bank Pembangunan Daerah. Sehingga pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah dapat meningkat dan mencapai seperti yang diharapkan, karena masih ada waktu hingga tahun 2024.
Tidak ada komentar: