Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Puncak Haul Masyayikh Buntet Pesantren,Cirebon Berlangsung Hidmat


Suarabamega25.com, Cirebon - Sabtu malam (5/8) puncak acara Haul Pesantren Masyayikh Ponpes Buntet Pesantren berlangsung khidmat mulai bada Maghrib, karena acara Ziarah dan Tahlil para masyayikh telah digelar bada Ashar.

Acara puncak haul Buntet Pesantren berlangsung bada Isya di halaman masjid Agung, Buntet Pesantren dan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Lagu Yalal Wathon.

Selepas acara sambutan oleh Panitia KH R Moh Zidni Hilman dan Ketua Yayasan Buntet Pesantren oleh KH Salman al Farisi.

Acara Haul ini tentu saja dihadiri jajaran Pengasuh,Masyayikh dan Pengurus Ponpes Buntet Pesantren ,Cirebon, KH Mursyidin, KH Tajudin, KH Adib dll. 

Pengasuh Ponpes Pesantren KH Adib Rofiudin menyatakan bahwa haul Buntet Pesantren digelar tidak hanya masyayikh saja tapi juga masyarakatnya. “Karena itu kita mengadakan haul untuk mencintai ulama dan orang soleh Kita dapat keberkahan mereka semua,” buka KH Adib Rofiudin.

KH Adib Rofiudin berkisah tentang uniknya pondok pesantren Buntet, tentang kekerabatan yang begitu dekat di Pondok Pesantren.

Acara ini dihadiri Menkopolhukam RI Prof Dr Moh Mahfud ,MD dan H Sandiaga Uno (Menteri ekonomi kreatif), perwakilan Mabes Polri Kombes Budi Arief, Forkompimda Kab Cirebon jajaran TRI yang ada di Kab Cirebon, Jawa Barat.

Pada pembukaan sambutannya Menkopolhukam RI, Prof Mahfud MD mengajak jamaah haul Masyayikh Buntet Pesantren Cirebon bersholawat Barzanji.

“Hari ini kita hadir untuk menghadiri haul. Haul berbeda hari maulid. Haul untuk memperingati wafatnya seseorang. Untuk apa mengadakan haul? Untuk mengenang jasa-jasa dan mengikuti jejak perjuangannya. Karena mereka adalah para awliya.Mereka tak pernah takut dan khawatir. Karenanta kita mendoakan, meniru jejak langkah perjuangan mereka,” kata Prof Mahfud.

Saya datang mewakili pemerintah ponpes pesantren inj telah berjasa besar dalam mendirikan Republik Indonesia.

Karena kyai  pondok pesantren sebagai prasyarat agar cara hidup baik-baik.

Jika sesuatu tugas dulakukan kalau kamu harus mempunyai negara merdeka wajib hukumnya.Sehingga sesudah merdeka pun, keluar revolusi jihad , fardhu ain untuk membela NKRI.

Mencintai tanah air itu bagian dari iman, lanjut Menkopolhukam.Pada kesempatan itu Mahfud MD juga menerangkan makna lagu Yalal Wathon. Yang berisi tentang pentingnya cinta tanah air.

Apa yang dilanjutkan  adalah ketekunan dan kesabaran para pengasuh dan pendiri pondok , betapa untuk melindungi rakyat Republik Indonesia.

Menkopolhukam menutup pidatonya dengan sholawat Ashghil. Acara ditutup dengan doa oleh KH Adib. Lepas itu dilanjutkan dengan pengajian umum oleh KH Cholil Nafis,Lc,Ph.D (Komisi Fatwa MUI) dan Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok.

Dalam mauidzah khasanahnya KH Cholil Nafis mengatakan haul digelar karena orang hebat, haul dilaksanakan karena para kyai ini telah meninggalkan generasi yang hebat.

“Bayangkan 273 tahun , pesantren ini masih ada karena keikhlasan, perjuangan dan taafulan (titisan baiknya),” kata Cholil.

Pondok ini ke 6 terbesar , tambahnya, karena keiklasan Mbah Muqoyim itu niatnya untuk mencetak kader-kader perjuangan dan mencetak kader kebaikan (generasi baik).

“Hanya dua yakni apa bekal kita kepada Alloh. 

Dalam kesempatan itu KH Cholil Nafis juga berceramah dengan jenaka saat pandemi. Sehingga jamaah tetap betah sanpai larut malam.

Pada kesempatan itu KH Cholil juga mengisahkan pendiri pesantren Buntet , Kyai Muqoyim.

KH Cholil Nafis juga menyampaikan tentang typkal kyai ; mursyid (mufti kraton), muttabir (organisatoris) dan munawim dan itu adalah kekayaan Nahdliatul Ulama.

Pada saat itu KH Cholil Nafis juga menerangkan tentang pentingnya mata rantai keilmuan dan sanad yang sambung sinambung sampai ke Rasulullah SAW.

“Bagaimana saatnya kita bisa mewariskan keilmuan dan teknologi serta ahli berdebat (ilmu mantiq, balaghah) kepada generasi penerus,” tambahnya.

Ketua Dewan Fatwa MUI ini juga menyoroti tentang Mahad dan Boarding School yang ditiru sekarang di pesantren. Pada kesempatan itu juga tentang keikhlasan dan peran kyai di dalam pendidikan pesantren. Ini yang membedakan dengan pendidikan umum.

Tantangan metode dakwah, KH Cholil berkisah dengan sejarah panjang lembaga dakwah NU. “Pola paham model dakwah NU sejak didirikannya lembaga dakwah (LDNU) model KH Syukron Makmun yang tipikal berani melawan pemerintah saat itu. Terus berlanjut dengan model KH Zainudin MZ yang runut dan enak didengar. 

Berkembang kemudian model.ceramah Aa Gym yang model memajemen Qalbu. Terus muncul ustadz artis. Belakangan inilah adalah berkembang tentang paham tertentu, terutama sekali banyak muncul dari kalangan mu’tazilah.

Tantangans sekarang banyak kejar follower dan rating. ”Karena itu dengan haul , mengingatkan perjuangan, hikmah dan fadilahny agar tidak kehilangan arah dan kemudi,” jelasnya. (***) Aji Setiawan



Tidak ada komentar: