Antisipasi Perkuliahan Saat Kabut Asap dan Perkembangan Pembangunan Di Kampus Uniska Handil Bakti Batola

Suarabamega25.com, Banjarmasin  - Untuk menyikapi kabut asap terkait proses perkuliahan, dalam rangka menunjang agar prosesnya berjalan lancar dan kesehatan  Mahasiswa terjaga, Rektor Uniska MAAB Banjarmasin Prof Abdul Malik SPt MSi PhD IPU ASEAN Eng, telah mengeluarkan imbauan yang berisi beberapa poin.

Wakil Rektor Satu Uniska MAAB Banjarmasin Dr H Mohammad Zainul SE MM mengatakan, Perkuliahan yang sifatnya offline agar Mahasiswa tetap menggunakan masker. Selain itu, Mahasiswa selama masih berada di Kampus, agar tetap berada dalam ruangan, kecuali penting sekali, baru bisa ke luar ruangan. Sedangkan jika proses perkuliahan sudah selesai dan tidak ada lagi perkuliahan berikutnya, diimbau secepatnya pulang ke rumah. Dalam kondisi tertentu misalnya asap terlalu padat dan sebagainya, perkuliahan bisa dilakukan secara online.

"Jadi saya kira persoalan menyangkut masalah pelaksanaan perkuliahan selama kabut asap, bagi Uniska tidak ada masalah," ujar Zainul.

Dalam kondisi saat ini, menurut Zainul, pihaknya terus menjaga peralatan listrik yang ada di Kampus, dan sebelum kosong, semua peralatan dalam keadaan off. Selain itu, area sekitar kampus supaya bersih, agar tidak mudah terpicu oleh kebakaran.

"Tidak kalah pentingnya juga, kita ada kesiapan alat pemadam kebakaran karena Uniska punya Unit Alat Pemadam Kebakaran dan tentunya kita berharap hal ini jangan sampai terjadi," Zainul menambahkan.

Selain itu, untuk penjagaan di Uniska dilakukan selama 24 jam. Untuk siang ada sekuriti dan malam juga ada dan ditambah penjaga malam yang diimbau agar tugasnya itu dapat menjaga situasi dan kondisi yang baik, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Di Kawasan Kampus Handil Bakti ada Fakultas Ekonomi, Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Pertanian. Kemudian ada bangunan baru yang sedang dibangun untuk Kantor Rektorat, Perpustakaan, Pasca Sarjana dan Ruang Aula yang bisa menampung 1.500 hingga 2.000 orang.

"Informasi dari Yayasan, pembangunan itu memerlukan waktu 8 bulan dan mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu," Zainul menjelaskan.