Merubah Azab Menjadi Nikmat
Suarabamega25.com, Banjarmasin - Hujan dengan angin kencang di hari Senin, 15 Oktober 2023 membuat dan tercatat tidak sedikit pohon tumbang, bangunan rusak dan bagian daripada mesjid. Namun kita syukuri tidak terjadi korban jiwa atau bangunan rusak total, kira ini tanda atau peringatan dari Allah yang masih tergolong wajar.
Bukan latah untuk ikut meramalkan, tapi pada kalender musiman, saat ini memang awal dari pada penghujan, kemudian disusul dengan bencana angin atau badai besar itu diluar daripada kemampuan manusia menghadapi kecuali sedikit ilmu Allah atas ijinNya.
"Buya menekankan kepada instansi terkait dan juga masyarakat hendaknya kebersihan demi kelancaran drainase mesti diperhatikan secara berkesinambungan, agar aliran air pasang dan dari hujan, cepat turun ke sungai-sungai besar agar tidak terjadi genangan atau tersumbat yang berakibat banjir atau sederhananya terendam, atau beceknya jalan dan gang-gang," ujar H. Muhammad Yamin, I.E., Calon DPD RI 2024-2029.
Buya ijin mengingatkan kisah-kisah di Al Quran bahwa pada pemusnahan, adzab suatu kaum tidak sedikit Allah meminjam, mempergunakan alasan bencana banjir, gempa, dan lonsor dan lainnya. Artinya apa? Bukan berarti Buya melindungi pengrusak lingkungan seperti penebangan liar, pertambangan dan pengalih fungsian lahan dan sebagainya tapi yakinlah itu alasan ilmiah yang dibenarkan dan bisa diterima logika sementara di ayat-ayat Al Quran konteks sanksi, adzab atau bala itu adalah dikatalis kuat pengundang oleh perlawanan akan hukum-hukum Allah terutama kemusyrikan dan penyimpangan LGBT.
"Jadi pesan dan harapan Buya kepada Aparatur terkait, terutama Kepala Daerah, juga Tokoh Agama agar pengundang murka Allah dari semua variabel harus diminimalisir, jika belum mampu dihindarkan," Buya menegaskan.
Buya mengajak, mari kita makmurkan mesjid untuk memenuhi seruan-seruan adzan, kita duduk-duduk di Majelis ilmu, kita peduli dan tidak masa bodoh dengan praktek-praktek prostitusi, pergaulan bebas terutama menjamurnya perilaku lesbian dan homosek, na'audzubillah min dzalik.
"Satu lagi ajakan Buya di tahun politik ini, kalau kita tidak puas akan kinerja kepada rezim atau Pemerintah setempat akan penyerapan pesan-pesan Agama pada produk perundangan dan peraturan bernegara dan bersosial, mari tanamkan NIAT dan TEKAD bahwa kelak ketika kesempatan itu diberikan, berjanjilah untuk menjaga hukum Allah terlebih negeri ini, banua ini adalah buah pengorbanan syuhada, bukan sekedar pahlawan, aamiin," pungkas Buya.
Tidak ada komentar: