Malam ini Puncak Haul Habib Jafar Al Kaff bersama Zahir Mania di Alun-alun Kudus
Suarabamega25.com, Kudus - Banyak kegiatan dgelar dalam rangka memperingati Haul ke 3 Habib Jakfar bin Muhammad bin Hamid al Kaff Kudus diantaranya :
1. Festival Ekonomi Kreatif (24-27 November 2023) di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus
2. Tari Sufi dan Musik Gambus (24 November 2023) pukul 19.30 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus
3. Kudus Muslim Fashoon Week (25 November 2023) pukul 18.30 WIB di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus
4. Khataman Alquran (26 November 2023) pukul 09.00 WIB di Pondok Pesantren Darul Quran Nurul Abidin, Demaan, Kudus.
5. Halaqah bersama Gus Qoyyum (26 November 2023) pukul 13.00 WIB Pondok Pesantren Darul Quran Nurul Abidin, Demaan, Kudus.
6. Kudus Dream Wedding Festival (26 November 2023) pukul 18.30 WIB di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
7. Ziarah dan Pengajian bersama Habib Novel bin Muhammad Alaydrus (28 November 2023) pukul 13.00 WIB, di Makam Habib Ja’far (Makam Muslim Ploso).
8. Puncak Haul, Selawat bareng Azzahir (29 November 2023) malam ini pukul 19.30 WIB, di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus
' Berbagai kegiatan dikolaborasikan agar masyarakat bisa membaur. Kemudian perekonomian masyarakat juga bisa semakin berkembang.
”Sesuai ajaran dari Habib Jafar itu, keagaamaan atau spiritual jalan dan juga perekonomian bisa jalan. Sehingga di haul ini, ada festival ekonomi kreatif yang digelar beberapa hari,” kata Rizqa Ahmad, Ketua Panitia Haul.
Dipastikan puluhan ribu jamaah Zahir Mania akan memadati Alun-alun Simpang Tujuh Kudus untuk hadir sholawatan dan mendoakan
Habib Ja’far Al Kaff , seorang waliyullah yang besar. Maqamnya adalah Majdub.
Majdzub yaitu orang yang ditarik ke hadirat ALLAH; dengan kehendak ALLAH, tanpa melewati urutan suluk dalam thariqat.
Jika salik dapat menguasai akal sedang majdzub tidak bisa menguasai akal sebab tertutup oleh Nur Ilahiyyah, maka terkadang majdzub sering meninggalkan kewajiban agama, dan menurut syar’i tidak berdosa sebab seperti orang gila.
Sedang majnun hilang akal / gila sebab tertutup oleh gelap Syayatiin (setan).
Secara syar’i orang Jadzab dan Majnun mungkin memiliki persamaan yaitu hilang akal dan dikatakan sebagai orang gila, dihukumi sama dalam arti tidak berkewajiban menjalankan syariat sebagaimana mestinya sebab hilang akalnya (‘Udzur).
Ulama dengan nama lengkap Habib Ja’far bin Muhammad bin Hamid bin Umar Alkaff tersebut dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Dirinya dikenal sebagai ulama karismatik. Ia juga disebut sebagai wali Allah yang besar, maqamnya adalah Majdub.
Rumah kediaman orang tuanya di Desa Dema’an, Kudus, Jawa Tengah.
Habib Ja’far dikenal dengan kebiasaannya yang aneh, yaitu membuang uang ke laut dengan jumlah yang tidak sedikit, seperti puluhan juta, ratusan juta, hingga miliyaran.
Habib Jakfar Alkaff Kudus, terkenal memiliki kebiasaan jadzab (berbuat aneh). Meskipun jadzab, ternyata sering juga mendidik dan membimbing para muhibbin (pecinta).
Yang membimbing beliau adalah Nabiyulloh Khodir BALYA bin MALKAN.
Habib Jakfar Alkaff Kudus, terkenal memiliki kebiasaan jadzab (berbuat aneh). Meskipun jadzab, ternyata beliau sering juga mernahake ( bahasa Salik nya adalah mentarbiyyah/membimbing) para muhibbin ( pecinta) beliau. Salah seorang muhibbinnya dipanggil beliau dan dikasih uang.
'' Ji ... ini duit buat kamu. Buat beli For tuner, ya? '' Kata Habib Ja'far.
'' Njih, bib '' Kata Pak Kaji sambil menghitung jumlah uang pemberian Habib. Totalnya cuma 400 ribu rupiah.
Melihat uang pemberiannya dihitung, Habib Jakfar berkata ' jangan dihitung, Ji. Harus ikhlaaas, ''
Ini pelajaran pertama dari habib ja'far, bahwa pemberian Allah baik berupa uang ataupun harta yang lain tidak boleh dilihat materi / barangnya. Juga berapa jumlahnya. Tetapi lihatlah siapa gerangan Dzat yang memberinya.
Yakni Allah Ta'ala . Saputangan harganya murah. Tetapi saputangan pemberian kekasih, tidak ternilai harganya.
Beberapa waktu kemudian, Habib Jakfar mengajak dia ke tepi laut. Beliau berkata, '' Jii ....ini duit dalam tas semua, ayoh dibuang ke lauuut. Diniati shadaqah Sir/rahasia, yaa? Diniati shadaqah Sir yaa? ''
Bersama salah satu khadim/pembantu, pak Kaji tersebut membuang lembaran - lembaran uang kelaut. Dia perkirakan tidak kurang dari 20 juta rupiah uang yang dibuang.
Muhibbin itu berpikir keras apa makna perbuatan ini, serta apa konteknya dengan dirinya?
Ini pelajaran kedua untuk dirinya, bahwa bagi seorang Arif billah, antara uang dan tanah liat nilainya tidak ada bedanya .
Yang membuat berbeda adalah kecintaan hati kepada salah satu dari keduanya. Jika tidak ada cinta, ( karena yang dicinta hanyalah Allah) emas, uang atau yang lain tidak lagi berharga sehingga tidak layak diuber-uber apalagi dicinta.
Perbuatan membuang uang kelaut, pernah menjadi sasaran kritik Ibnul Qayyim kepada kaum Sufiyyah yang melakukannya. Karena perbuaan tersebut secara fikih dhahir hukumnya haram disebabkan tadzyi'ul maal / mensia-siakan harta. Namun Ba'dhul Arifien Quddisa Sirruh, menjawabnya banyak . Diantaranya :
''Kaum Sufiyyah membuang Harta ke laut, saat mereka mulai merasa hatinya tertambat dengan Harta tersebut. Dan bagi seorang Sufi haram hukumnya mencintai harta dunia, dan bahayanya cinta dunia itu lebih dahsyat dari dosanya mensia-siakan Harta. Jika ditanya, mengapa tidak disedekahkan saja? Dijawab bahwa, terhadap sosok Sufi seperti diri mereka sendiri saja, mereka tidak mempercayai untuk menyerahkan 'dunia', apalagi terhadap orang lain? Tuhmah ( kekhawatiran) tersebut membuat mereka terpaksa membuangnya ke laut. ''
Apa yang dilakukan Habib Ja'far juga selaras dengan hal diatas, dimana beliau ingin mengajari Muhibbinnya, supaya tidak cinta dunia. Dan beliau peraktekkan sendiri didepan matanya, membuang uang berjuta-juta ketengah laut, seperti berkata : '' Ji, jangan kedunyan (cinta dunia). Duit itu bagi seorang yang ' mengerti ' , tidak ada nilainya ''
Kemudian saat akan pulang, Habib memanggilnya kembali : '' Ji, kamu punya tanaman dalam pot di pojok Rumah? ''
Pak Kaji menjawab :" Bener, Bib ''
''Sampai rumah, Cabuten ae, '' kata beliau.
Pak Kaji langsung tercenung. Bukan heran, Habib Ja'far bisa tahu dia punya tanaman itu, karena hal-hal kasyaf model begitu sudah biasa dia jumpai dalam diri Habib Jakfar. Tetapi dia tercenung karena dia baru sadar , ini pelajaran penting untuk dirinya dari Habib, karena beberapa waktu belakangan ini dia sangat suka merawat tanaman tersebut.
'' Harganya mahal. Saya membelinya 7 juta rupiah '' Kata Pak Kaji.
Tampaknya, dia diajari oleh Habib ja'far: '' Ji, ji ..... Bebaskan hatimu dari ta'alluq condong dengan tanaman berharga jutaan. Bersihkan hatimu dari suka mobil Fortuner. Bersihkan hatimu dari kicauan Lovebird. Bersihkan hatimu dari akik Bacanmu . Bersihkan hatimu dari wajah Ayu istrimu dan gemesinnya anak-anakmu ...bersihkan ...bersihkan ...bersihkan .... ''
Apa yang dilakukan Habib Ja'far memang susah di nalar orang awam. Namun, bagi kaum sufistik merupakan pelajarn tingkat tinggi karena mengajarkan agar tidak cinta dunia.
Ia dikenal dengan penampilan yang nyentrik dengan rambut gondrong, memakai kemeja, celana bahan, sandal jepit, dan kopiah hitam. Kuku jarinya tangannya juga dibiarkan panjang.
Dirinya merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh di kalangan para ulama. Ia dikenal dengan beberapa kejaiban. Seperti saat Wakil Presiden Ma’ruf Amin pernah mengunjungi Habib Ja’far saat sedang kunjungan ke Semarang, Jawa Tengah pada masa kampanye Pilpres 2019 lalu.
Pada kesempatannya itu, Habib Ja’far mendoakan pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin dapat memenangkan pemilihan umum presiden 2019.
Suatu ketika pada 2014 di Pekalongan salah seorang jamaah bertanya kepada Habib Umar bin Hafidz,
"Siapakah Ja'far Alkaff itu ??"
Lantas dijawab oleh Habib Umar bin Hafidz.
"Habib Ja'far Alkaff itu Sulthonul Majdub fii Kuli Zaman" (Rajanya wali Majzub )
Hampir setiap majelis pengajian yg beliau hadiri, pasti selalu mendoakan Indonesia. Yang jadi ciri khas doanya
"Aman, Aman, Indonesia Aman. Aman, Aman, Amin, Amin, Ya Robbal Alamin"
Habib Jakfar Al-Kaff ulama khos yang tidak pernah lelah mendoakan bangsa ini..
Kini, sosok ulama karimastik tersebut telah meninggal dunia, Jumat sore, 1 Januari 2021. Jenazah Habib Ja’far tersebut diterbangkan dari RS. Tentara Samarinda, Kalimantan Timur ke Semarang, Jawa Tengah dan dimakamkan di
Makam Muslim Ploso, Jl.Mayor H. Basuno No.29, Cobowo, Ploso, Kec. Jati, Jawa Tengah, (Aji)
Tidak ada komentar: