Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Ekonomi Peluang dan Tantangan Industri Halal di Indonesia

Suarabamega25.com -


Melalui peningkatan Ekspor produk halal, dimana mendorong ekspor produk halal ke pasar internasional dengan mengikuti standar internasional dan memanfaatkan kesepakatan perdagangan yang ada, hal ini melibatkan peningkatan kualitas, pengemasan yang menarik, serta kampanye pemasaran yang efektif.

 Selanjutnya kerjasama bilateral dan multilateral yakni membangun kemitraan dengan negara-negara lain yang memiliki industri halal yang kuat atau potensi pasar yang besar, kerjasama ini dapat membuka peluang akses pasar yang lebih luas dan saling menguntungkan. Fasilitasi perdagangan halal, hal ini nantinya akan membangun infrastruktur perdagangan halal, termasuk fasilitas pengujian dan sertifikasi yang canggih, pemerintah dapat memberikan insentif kepada perusahaan yang aktif dalam perdagangan halal dan mendorong peningkatan kapasitas ekspor produk halal.

Pilar Investasi: Membantu sektor swasta melalui penyederhanaan proses perizinan usaha serta membantu usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mempromosikan produk halal. Misalnya mendorong investasi dalam riset dan teknologi halal, dengan mengundang investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi baru yang mendukung produksi dan sertifikasi halal. Investasi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produk halal. 

Pemberian insentif investasi, dimana menawarkan insentif kepada investor yang berkontribusi dalam pengembangan industri halal, seperti keringanan pajak, dukungan infrastruktur, dan akses ke fasilitas produksi yang modern. Pembentukan kawasan industri halal yakni membangun kawasan industri khusus yang fokus pada produksi dan distribusi produk halal. Ini menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan bagi pelaku UKM di dalam industri halal.

Wakil Menteri Agama Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyatakan industri halal merupakan jawaban atas tantangan yang berkenaan dengan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Wamenag saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan H20-Halal World 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara yang dibuka oleg Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini diikuti 500-an peserta dari 118 lembaga halal di 41 negara.

"Industri halal adalah jawaban dari persoalan ekonomi baru yang berkelanjutan dalam industrialisasi di Indonesia," ujar Wamenag yang hadir mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (17/11/2023) malam.

Ia menyampaikan, Indonesia memiliki pengalaman baik terkait industri halal terutama pada masa pandemi Covid-19. Pada saat itu, lanjut Wamenag, industri halal turut membantu memperbaiki keuangan Indonesia setelah dilanda pandemi COVID-19.

Wamenag mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi yang kuat dalam bidang industri halal. Penelitian pada 2022 membuktikan Indonesia memiliki keunggulan dalam berbagai industri halal seperti makanan dan minuman, kosmetik dan farmasi, serta pariwisata.

"Industri makanan dan minuman halal mampu menarik investasi hingga Rp9 triliun, serta tenaga kerja hingga 1,1 juta orang," katanya.

Saiful juga menyebutkan terdapat penelitian yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara muslim produsen produk halal terbesar kedua di dunia.

Capaian tersebut, katanya, tidak lepas dari berbagai upaya pemerintah untuk dapat mendorong industri halal di Indonesia. Salah satunya, adalah dengan mempercepat proses sertifikasi produk halal, dari sebelumnya tiga bulan, menjadi paling lama 21 hari.

"Lainnya juga ada - sertifikasi halal self-declare, di mana pelaku usaha bisa menyatakan sendiri produk halal dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi," kata Saiful.

Hingga kini, tercatat sebanyak 3,14 juta produk telah tersertifikasi halal melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama. Saiful berharap angka tersebut dapat terus bertambah, dan dapat membantu memajukan ekonomi Indonesia.

Sementara itu menurut Kepala BPJPH M. Aqil Irham menyampaikan, H20-Halal World 2023 bertujuan menghimpun berbagai stakeholder Jaminan Produk Halal dari dalam dan luar negeri, untuk membangun pemahaman konstruktif akan pentingnya membangun kebersamaan dalam standar halal global.

Lebih lanjut, Aqil juga menegaskan bahwa gelaran H20-Halal World 2023 juga menjadi event strategis percepatan kerja sama internasional JPH. Khususnya, dalam rangka mempercepat kerja sama pengakuan dan akreditasi LHLN.

"Alhamdulillah, H20-Halal World 2023 ini menjadi wadah akselerasi kerja sama internasional JPH dengan telah dilakukannya penandatangan MoU dan Mutual Recognition Agreement (MRA) antara BPJPH dengan beberapa Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN), " imbuh Aqil.

Dengan langkah  sinergis ini bisa  mendorong pengembangan industri halal di Indonesia melalui pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi demi mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Semoga. (***) Aji Setiawan ST , alumni Jurusan Teknik Manajemen Industri , Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Tidak ada komentar: