Berbagai Thematimes di Hari Ibu 22 Desember 2023
Suarabamega25.com, Hari Ibu Jum'at 22 Sesember 2023 diyakini sebagai Hari Ibu. Presiden RI Ir.Joko Wododo dalam pesan resmi menulis pesan dan kesan di Hari Ibu."Kita tak pernah menyadari betapa sulitnya menjadi seorang ibu karena mereka terlihat menjalankan perannya dengan begitu mudah. Seorang ibu bisa menyayangi dengan lembut, mampu menahan ombak kehidupan sekeras batu karang, bisa menyembunyikan kesedihan di balik senyum yang tulus, seraya menyiapkan anak-anaknya menyongsong masa depan.
Hari ini, kita mengingat lagi kebaikan, kasih sayang, dan kemurahan hati ibu. Selamat hari ibu." (Joko Widodo).
Sementara itu TV NU dalam release juga mewakili PBNU mengirim pesan,"“Kepada sosok yang selalu menyinari hidup dengan kasih sayang tulus, Hari Ibu adalah waktunya untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga.
Ibu, terima kasih atas cinta dan dedikasimu.
Selamat Hari Ibu!” (TVNU).
Pengurus DPP PPP di Hari Ibu ini juga ikut merayakan dengan memasang pesan moral."Selamat Hari Ibu Nasional 2023
Ibu, terima kasih atas perjuanganmu sampai saat ini. Kamu adalah malaikat yang turun ke dunia dalam arti yang sesungguhnya. Semoga Allah memberikan banyak kebaikan dan rezeki dari berbagai penjuru untukmu." (DPP PPP).
Ummat Islam tentu sudah sering mendengar kisah sahabat Uwais Al Qarni yang menggendong Ibunya Untuk Pergi Naik Haji.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim , Rasulullah SAW bersabda bahwa sebaik-baik tabi'in atau pengikut adalah seorang laki-laki yang biasa dipanggil Uwais. Nama lengkapnya Uwais al Qarni. Dia seorang yatim dan hanya tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Yaman.
Uwais juga memiliki penyakit belang di tubuhnya. Uwais dan ibunya adalah keluarga fakir. Rasulullah sempat berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais.
"Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian," sabda Rasulullah seperti diriwayatkan dalam hadist Shohih Muslim.
Siapa sebenarnya Uwais al Qarni sehingga begitu istimewa bagi Rasulullah?
Dikisahkan Uwais dan ibunya masuk Islam setelah mendengar seruan Nabi Muhammad SAW dari Mekah.
Uwais adalah sosok pemuda yang sholeh dan sangat memuliakan ibunya. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya.Pada satu waktu, Uwais meminta izin kepada ibunya untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW yang saat itu berada di Madinah. Ibunya mengizinkan dan berpesan kepada Uwais agar cepat pulang karena merasa sakit-sakitan.
Ibu Uwais berpesan, "Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang". Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.
Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.
Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang.
Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman," Engkau harus lekas pulang". Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.
"Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir." "Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" tanyanya."Ya,"jawab kami. Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.
Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.
Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, "ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)
Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.
Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal.
Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa "Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.
Hari ini 22 Desember 2023, Selamat Hari Ibu..Jasamu tak terhingga akan kukenang sepanjang masa...(Aji)
Tidak ada komentar: