Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial



Suarabamega25.com, Penas - 20 Desember diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Hari ini diperingati dalam rangka untuk meningkatkan nilai kesetiakawanan dan kebersamaan dalam bangsa dan negara Indonesia.

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional diperingati setiap 20 Desember, sejak tahun 1958 hingga kini. Adapun peringatan tahunan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) diperingati sebagai ungkapan rasa syukur dan hormat kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, saat menghadapi ancaman luar yang kembali ingin menjajah negeri pascaproklamasi Kemerdekaan.

Meskipun proklamasi telah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, nyatanya bangsa ini masih harus berjuang mempertahankan kemerdekaannya. Akibatnya, banyak terjadi peningkatan masalah sosial pada tahun 1945 hingga 1948.

Kala itu, seluruh lapisan masyarakat bahu membahu mempertahankan kedaulatan bangsa dari serangan Belanda yang ingin kembali menjajah di Yogyakarta pada tahun 1948. Kemensos kemudian mengadakan penyuluhan sosial bagi tokoh-tokoh masyarakat serta Kursus Bimbingan bagi Calon Sosiawan atau Pekerja Sosial pada bulan Juli 1949 di Yogyakarta.

Hal ini dilaksanakan untuk menjadikan kalangan tersebut mitra pemerintah untuk menanggulangi dan mengatasi permasalahan sosial yang terjdi. Mereka dikenal sebagai sosok yang tanpa pamrih telah menaruh semangat kebersamaan, kegotongroyongan, hingga kekeluargaannya.

Kemensos lantas menciptakan lambang pekerjaan sosial dan kode etik atau sikap sosiawan pada tanggal 20 Desember 1949. Tanggal ini dipilih karena memperingati setahun setelah peristiwa bersejarah dimana seluruh lapisan masyarakat bersatu memperjuangkan negeri ini melawan kolonial Belanda pada tanggal 20 Desember 1948.

Peristiwa itu terjadi sehari setelah Belanda kembali menyerbu Yogyakarta (kala itu ibukota). Kemensos kemudian menetapkan peristiwa tersebut sebagai Hari Sosial.

Hari Sosial baru diperingati pertama kali pada tanggal 20 Desember 1958 setelah dicetuskan oleh Menteri Sosial, H. Moeljadi Djojomartono. Namun, pada peringatan yang ke XIX Menteri Sosial, HMS Mintardja SH mengubah Hari Sosial menjadi Hari Kebaktian Sosial pada 20 Desember 1976.

Kemudian, pada era Menteri Sosial, Nani Soedarsono SH kembali mengubah nama peringatan ini pada 20 Desember 1983 mengubah Hari Kebaktian Sosial menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional pada peringatan yang ke XXVI.

Makna dan Nama Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional kemudian tidak lagi diubah hingga kini. Pemilihan nama Kesetiakawanan Sosial diartikan sebagai nilai yang menyusun setiap hubungan yang terjadi antara satu dengan lainnya.

Sehingga diharapkan dapat membuat warga dapat mengedepankan sikap dan tindakan saling peduli dan berbagi berdasarkan altruisme, kemauan, kesetiaan dan toleransi serta kesetaraan untuk meningkatkan kehormatan, harkat, dan martabat bangsa. Inti dari peringatan ini adalah untuk membangkitkan emosi dan empati bangsa terhadap penderitaan orang lain melalui tindakan nyata yang dilakukan.

Selain itu, momentum ini juga diperingati supaya nilai-nilai kesetiakawanan sosial tidak hilang dan tetap eksis sebagai modal sosial. HKSN juga diharapkan dapat mengingatkan semua elemen masyarakat untuk terus berupaya membuka kesempatan yang luas dan mendorong perwujudan masyarakat inklusi terutama bagi para penyandang disabilitas.

Makna Logo Kesetiakawanan Sosial

Logo Kesetiakawanan Sosial lahir setelah dikeluarkannya Keputusan Menteri Sosial Nomor 76/HUK/1994 pada tanggal 23 Desember 1994. Logo ini diharapkan dapat melestarikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial serta merekatkan dan menumbuhkan kembali rasa peduli dan empati kesetiakawanan kepada sesama anak bangsa. ( Aji)

Tidak ada komentar: