Manfaat Kopi Hitam bagi Kesehatan,
Manfaat kopi bagi kesehatan bisa didapat dengan meminumnya secara polos atau tanpa gula. Kopi hitam tanpa gula akan memberikan sensasi tersendiri bagi yang meminumnya dan lebih sehat.
"Sudah pada kopi belum?" Terlihat seorang pria paruh baya dengan senyum khasnya sembari menyeruput kopi panas.
"Sudah kopi belum?" Kembali pria paruh baya itu benar-benar menyeruput kopi panas sangat dengan ekspresi sembari tertawa renyah dan tersenyum lebar.
Kembali di tayangan youtube melanjutkan. ..uh..uh..uh...
Mungkin sangat panas kopi Papua itu sehingga semua orang yang menyaksikan adegan minum kopi di pinggir pondok dan kebun di pedalaman Papua menjadi sumber inspirasi dan kebersamaan mengawali pagi yang sudah cenderung cepat memanas hari-hari belakangan ini sudah
Ku berbaring selonjorkan kaki. Lelah selepas duha kuberjalan cepat tanpa sepatah kata pun, Kusapa tetangga, bukan sekedar “say hello.”
“Pripun kabaripun, smoga sehat?”
“Alhamdulillah..sehat, “ jawab tetanggaku, tahu sendiri hari ini adalah hari H Pemilu 2024.
Masa pelaksanaan Pemilu 2024 yang sangat panjang, melelahkan dan matang.
Tentu kita semua, seluruh rakyat Indonesia di manapun berada.
Lelah tlah terobati oleh tidur semalam. Harga Surya 12 sudah 25.000 harga surya 16 , 33.000 . "Kata bapak, enak yang 12 batang.
Luar biasa , ngopi pagi dan Surya. Sruput dulu bro, muantappp!
Ssst ..beda lho, yang benar rasa MantaPPP, kopi panas setelah dituang di aduk dulu. Kecuali, kopi Aceh, Tahlil Pekslongan atau Kopi Makasar ala Cikini yang direbus dulu bisa langsung disruput dengan Allohuma bariklana fimma rozaqtana waqina adzab bannar.. begitu masuk tenggorokan.
Haus hilang, manis campur pahit melegakan tenggorakan..alhamdulillahirobil’alamin...mosok muantappp ..cewek mana tuh yang ngopi begitu nggak berdoa?
Kita orang Islam doa dulu bro..semoga sehat wal ‘afiat selalu semua.
Namanya pesta pora. Man Jada wa Jada ..ada yang berharap, ada yang malu-malu, ada yang terang-terangan. .kecuali yang nggak kebagian itu lumrah saja..moga-moga aman..dadhos ahli kebajikan lan wa kifayatin (sejahtera).
Cuaca mendung lepas duha dibagi ini Rabu (14/2) . Ini Hari Valentin ...aku punya pohon mawar, kutitipkan di rumah tetangga jadi taman bunga ..tapi kalo berbunga, mo kekasih sama siapa..bingung juga. Hingga waktu dihari Valentin pun aku belum ke sono. Soalnya mo kekasih sama siapa.
Saya juga mo nulis semua, nikmate urip rak sekedar urup..brayan guyup rukun, .pilihan sudah digunakan sebaik-baiknya..ku manusia biasa, jemariku menulisnya semua semakin terbata bata.
Menahan diri lebih baik , sembari menulis yang rapi-rapi saja.. belum tahu ya ..berdebat ditengah waktu yang tabrak tabrak saja!
Coba teh panas wasgitel nggak papa loh saya ajah coba mo makan terus nulis diary plus cerpen. Gaya bahasa ini bukan bahasa baku, tapi tradisi bahasa lisan yang ditranskripsi menjadi bahasa tulisan.
Dari seberang faceebook di jaman digital aku sulit dan saling berebutan serasa kisah negeri Saba. Kini ketikan tulisanku semakin terbata bata saja, sudah berkali kali kukata , tak mungkin aku kembali menulis ulang atau mengedit ulang berulang kali, itu makin tidak mudah mengurutkan cara penulisan hanya akan menambah halaman dan memperbesar masalah bukan segera untuk menyajikan rangkaian kata-kata yang enak dibaca dan tidak terlalu gaduh. Tahu sendiri ketika kumenulis serasa hampir mabuk saja, nikmat tiada tara. Menulis itu asyik sekali. Entah mengapa.
Otakku serasa segar, sepi sendiriku merangkai kata menyegarkan otak tidak gaduh dan penuh cerewet oleh sumpah serapan berantakan..Ingin ya tulisan segera tayang. Ah , nulis apa hari ini..bikin pusing saja..Ketika hati ditolak balik pastilah selalu ada..dzikir wirid ..wirid..bukankah Syariat dan perintah Mu dan sunnah Kanjeng Nabi sudah kutunai lunas..dengan tahajut, hajat, istiharoh, minal witri..Sunnah qobliyah Subuh dzikir Bada Subuh dan Lepas Duha.. (Assubuhu Ba’da)..sayup-sayup coba kedekatan untuk merehat-rehat sejenak..sembari melepas penat.
Menjelang malam perhitungan suara berlangsung penuh semarak.
Hari berikutnya suasana tegang masih terasa. Aku sampai memijat 5 orang sekaligus. Tubuhnya kaku, pegal dan sampai lemah jantung. Kondisi kurang istirahat dan cuaca buruk, pancaroba ini semakin nyata dan tidak menentu. Ayam dikandang juga banyak yang mati.
Kata penjaga, faktor cuaca dan upaya lainnya pakai jamu tradisional. Aku pun meramu kopi tahlil , kopi, jahe, jintan hitam, Pandan , gula. Padahal ada juga bumbu tambahan cengkih, kapulaga dan kayu manis dan gingseng korea atau gingseng Jawa wulung yang bila direbus ada rasa pemerintah *berguna untuk menghilangkan kembung dan masuk angin), jadi saya jamin kopi rebusnya bisa lebih mantaPPP.
Ada kabar baik, alhandulillah, di Pemilu kali ini , tubuhku mulai pulih. Selepas pas musim Isro Mi’roj aku sakit parah. Kini ku semakin pulih, dan aku harus kembali menjadi waktu sholat lagi sekaligus jadi muadzin lagi.
Tadi pagi kusholat Subuh dan selepas itu ku rebus air ditungku api sembari menggoreng mendoan tempe gurih... (Aji)
Tidak ada komentar: