Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Manaqib Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih


Suarabamega25.com  - Selain itu, lanjutnya, Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih banyak menguasai hadits bersama sanadnya

Dari Malang, ia kemudian belajar kepada Ustadz Hasan Baharun dan Husein bin Saleh Al-Muhdhar di Yayasan Islam Al-Khairiyah 1971 sampai 1975. Ia kemudian baru pulang ke rumah di Banyuwangi dan tinggal bersama sang ibunda yang sudah sering sakit-sakitan.

Sejak ayahandanya wafat, ia kemudian meneruskan tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun, yakni mengajar kitab An-Nashaih Ad-Dinniyah sampai sekarang. Dengan sangat bersahaja ia menyatakan,“Saya tidak mengajar, lebih tepat belajar bersama dengan ustadz-ustadz yang lain. Kalau kebetulan saya duduk dengan teman-teman, saya menerangkan apa yang dapat saya sampaikan. Kalau untuk pidato, saya bukan ahlinya pidato.”

Selain meneruskan tradisi ayah itu, ia banyak meneruskan tradisi-tradisi sang ayah.”Apa dikerjakan oleh Habib Hadi itu yang banyak saya ceritakan. Diantaranya beliau sering silaturahim. Karena silaturahim banyak dikerjakan oleh Rasulullah SAW,” katanya.

Salah satu kisah silaturahim yang pernah diceritakan oleh ayahandanya adalah kisah silaturahim ayahandanya dengan Habib Ali Al-Habsyi, Kwitang Jakarta. Ketika itu Habib Hadi bin Abdullah Al-Hadar yang tidak pernah meninggalkan acara haul-haul seperti dari Jakarta itu mampir ke rumah Habib Ali.

Saat itu Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi merasa hatinya itu tidak tenang, ia lalu berkata pada putranya,”Ya Muhammad.Ayo kita tetirah (ziarah) ke Banyuwangi!”

”Abah, Banyuwangi kan jauh....,” jawaban dari Habib Muhammad ini cukup beralasan, mengingat Habib Ali saat itu umurnya hampir mendekati 100 tahun.

Karena memaksa, akhirnya sang anak itu menuruti perintah Habib Ali berangkat bersama-sama Habib Hadi bin Abdullah Al-Hadar mengunjungi makam-makam keramat mulai dari Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Solo, Jawa Timur dan Ujung pulau Banyuwangi. Dan setiap kota yang ikut, selalu konvoi silaturahim. “Ini banyak diceritakan oleh Abah kepada jamaah di Banyuwangi,”katanya. Jenazah Habib Abdul Qadir Al Haddar di makamkan pada di samping sang ayah,Habib Hadi al Haddar di Gubah Haddar,Lateng Banyuwangi Jawa Timur pada Ahad(22/9). (Aji)

Tidak ada komentar: