Pengajian FKTNU Bukateja di Nurul Badri Kedungjati
Suarabemaga25.com, Purbalingga -Pengajian rutin Forum Komunikasi Tokoh Nahdhlatul Ulama (FKTNU) se Kec Bukateja Kab Purbslingga Jawa Tengah yang digelar rutin keliling setiap dua Minggu sekali,
Ahad.Tanggal 10 November 2024 M/ 8 Jumadal Ula 1446 H yang ketiban giliran adalah Masjid Jami' Nurul Badri, dukuh Kalimenur , Desa Kedungjati Kec Bukateja Kab Purbalingga. Kabut pagi masih berselimut embun pagi yang tebal, ratusan jamaah Nahdlatul Ulama se Kec Bukateja dan sekitarnya telah mulai memenuhi area masjid, halaman dan jalan raya yang menuju kompleks Masjid Nurul Badri.
Jamaah sembari menunggu acara pengajian inti, memulai acara dengan pembacaan ratib Hadad yang dipimpin oleh KH Nurul Nasuha. Gelaran acara FKTNU Kec Bukateja Kab Purbalingga Jawa Tengah yang diikuti warga NU , Camat, Jajaran pengurus Tanfidziyah dan Syuriah MWCNU se Kec Bukateja, Banom NU dari Ansor, Fatayat,Muslimat, IPNU,IPPNU , Banser NU Bukateja dan sekitarnya. Sedari pagi jamaah telah memadati lokasi acara dan sepanjang jalan menuju mesjid yang terletak di pinggir jalan alternatif Kedungjayti-Lawigede (Kembangan). Lepas pembacaan ratib Hadad berrsambung dengan Tahlil Ustadz Abdul Hakim Al Hafidz.
Acara Pengajian tentang Ke N U an membahas bab pahala menghadiahkan tahlil, yasin dan Al Quran yang pahala kepada orang yang sudah meninggal.
Gus Immadudin menerangkan berdasar kitab Fathul Kholil, dimana disebutkan dalam kisah dari sahabat Ali bin Abi Thalib , dimana disebutkan bahwa bila melewati sebuah kuburan dan menghadiahkan QS Al Ikhlas 11 x maka, pahalanya seluruh orang yang dimakamkan di kuburan tersebut akan diberikan kepada yang menghadiahkan bacaan Al Ikhlas.
Gus Immadudin juga menerangkan tentang pahala hadiah sedekah, bacaan Quran sampai haji alangkah sampai ganjaran (pahala) dari sedekah, bacaan Qur’an , Haji apakah akan sampai? Rasulullah SAW menjawab, ganjaran (pahalsnnya) bi murrodih (umumnya sampai).
“Orang yang dikirimi doa di kuburan itu senang sekali, seperti menerima ganjaran sehingga sampai ikut mendoakan. Karenanya itu setinglah ziarah, mendoakan yang sudah wafat . Karna itu, wasilah juga terjadi karena yang dimakamkan ikut mendoakan. Jangan kuatir syirik, karena ziarah untuk saling mendoakan untuk wasilah (tujuan meminta) kepada Alloh SWT,” jelas Gus Imaduddin.
Sementara dalam Kitab Wasiatul Musthofa, Sahabat Ali bin Abu Thalib , menerangkan tentang sampai ya pahala dan doa dari orang yang wafat. “Karena nya bila di depan kuburan, kirimkan doa, tahlil. Anak njenengan bila tidak bisa tahlil, segera kirimkan ke pondok,” ajak Gus Immaduddin.
Pada kesempatan itu, Gus Immad juga mengajak jamaah untuk mendidik anak -anak untuk mengawasi dalam penggunaan HP, karena selain HP juga makanan yang masuk juga sekarang banyak membuat emosi (gangguan syaraf).
“Orang yang di makam sudah dapat nikmat dan bahagia karena didoakan dan senang dan mendoakan balik orang yang ziarah. Karena Alloh akan ngijabahi (mengabulkan) karena besok akan masuk surga,”
Dan Syekh Ali Maksum yang mensyarah kitab ini telah sepakat dengan sampaikan pahala doa bagi orang yang wafat. Serta dalam Kitab Syarah Minhaj, sampai nya ganjaran itu sebagai mana doa dan dibenarkan dalam Mahzab Syafii. Dalam Mahzab Maliki, sedekah pahala kepada orang yang sudah wafat, sepakat pahala sampai ke mayit.
Dalam kitab Majmu’, sedangkan sedekah/pahala bagi mayit yang ada dikuburan , intinya sampai orang yang sudah wafat, seperti membaca Yasin Quran, doa, dll maka ganjaran (pahala) diijabahi (sampai) Dow nya.
Imam Nawawi dalam Al Adzkar, Imam Hambali juga sepakat tentang sampainya pahala doa bagi mayit. Mudah-mudahan keterangan ini manfaat bagi kita sekalian,” pungkas Gus Immaduddin.
H Muhtamil dalam sambutan FKTNU membekali jamaah untuk membaca doa, “Allohumma filri wahtarli ...” dalam memilih Pilbup dan Pilgub pada Rabu Pon , 27 Nopember 2024. Dengan memilih bupati dan gubernur yang baik, maka insyaallah akan membawa kemakmuran,”
Pada pengajian mendatang 8 Desember di Masjid Darul Mutaqin, Penaruban kec Bukateja Kab Purbalingga.
Pada kesempatan Hari Pahlawan, 10 Nopember Hari Pahlawan mengajak jamaah berdoa kepada para pahlawan NU di Surabaya, al Fatihah.....” ajak H Muhtamil.
Selepas FKTNU digelar Rukyah masal oleh H Saifuddin (Bukateja).
Ceramah Utama oleh KH Syarif Izroi dari Kutawis pada kesempatan pada awal ceramah mengajak jamaah untuk sholawatan bersama ...Ya Rasululloh..insya Alloh hari ini kita termasuk manusia manusia pilihan Alloh. Mari kita bersama agar dapat ilmu manfaat , ibadah dilaksanakan dengan ikut para ulama agar hidupnya baik (sae) agar meraih ridha Alloh agar manfaat. Sehingga Iman selamat. Ini yang membahagiakan, karenanya ngajinya agar yang istiqomah. " ajak Syarif Izroi. KH Syarif Izroi' dalam kesempatan itu juga menggambarkan keadaan di Yaumil Mahsyar dimana srengenge (matahari) sudah di atas kepala. "Susahnya di hari kiamat, sangat panas dan sibuk orang mengurus urusan pribadi dengan Alloh SWT. Namun disaat itu ada 7 golongan manusia yang perlindungan Alloh SWT yakini pemimpin yang adil. Kedua, golongan pemuda yang sibuk beribadah kepada Alloh SWT.Ketiga, .seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan Masjid. Keempat, kecintaan orang yang saling mencintai karena Alloh. Kelima, seorang lelaki yang tidak tergoda oleh wanita. Keenam, sedekah dari orang yang menyembunyikan ya, sampai-sampai dirinya tidak mengerti yang disedekahkan dan Ketujuh, orang yang berdzikir kepada Alloh, kemudian hingga kedua air matanya berlinang," pungkas KH Syarif. Doa penutup oleh KH Nur Nasuha (Tidu) dan jamaah kemudian ada yang pulang dan sebagian ikut Rukyah masal(Aji)
Tidak ada komentar: