Muslimat NU Kembali Gelar Bedah Buku di Semarang
Suarabamega25.com, Semarang - Dalam rangka menyambut Kongres Muslimat NU Ke-XVIII Pimpinan Pusat Muslimat NU menyelenggarakan Bedah Buku Hadratussyaikh K.H. M Hasyim Asy’ari “Pemersatu Umat Islam Indonesia” Karya KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin (Ketua PWNU Jawa Timur) di Grand Arkenso Hotel, Semarang, Senin 30 Desember 2024.
Acara ini merupakan titik keempat dari rangkaian kegiatan bedah buku KH. Hasyim Asy’ari jelang diselenggarakannya Kongres XVIII Muslimat NU pada 12-15 Februari 2025 mendatang. Sebelumnya, kegiatan ini telah digelar di Makassar, Pekanbaru, dan Banjarmasin.
Bersama Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah dan ribuan warga NU dan Muslimat NU yang hadir, Khofifah menyampaikan bahwa pesan utama dari buku ini adalah pentingnya persatuan, sebagaimana yang selalu ditekankan oleh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
“Saya relatif mengikuti proses disusunnya buku ini. Bagaimana pendiri NU Hadrstusy Syeikh KHM. Hasyim Asyari menyerukan dalam berbagai tulisan-tulisan beliau, yaitu pesan bersatu, bersatu, dan bersatu. Juga bersaudara, bersaudara, dan bersaudara.
Hal itu sejatinya juga sudah ada dalam qonun asasi yang menjadi pondasi NU yaitu persatuan dan persaudaraan. Meski begitu saat ini pesan tersebut perlu untuk kembali digaungkan sebagai mitigasi terhadap dinamika interaksi nasional maupun global.
“Kita pun tetap harus positive thingking pada kapasitas dan semangat yang dimiliki oleh para tokoh yang dimiliki bangsa Indonesia. Bahwa komitmen mereka adalah menjaga NKRI, komitmen mereka menguatkan integritas sebagai warga bangsa, dan komitmen mereka menjaga persaudaraan, toleransi dan moderasi diantara keberagaman yang ada,” ujarnya.
Pesan persatuan ini tidak hanya relevan untuk NU, tetapi juga bagi seluruh warga bangsa. Termasuk untuk para kaum ibu yang menjadi punggawa dalam Muslimat NU.
Bahwa para ibu harus terus mengintroduksi para generasi penerus bangsa tentang pentingnya persatuan dan persaudaraan di tengah keberagaman. "Hal itulah yang menjadi alasan beda buku ini dihelat di lima titik jelang Kongres XVIII Muslimat NU mendatang.Muslimat ini bagian dari NU yang sangat solid. Gerakannya mulai dari anak ranting setingkat RW. Anggota Muslimat adalah kaum ibu," pungkas Hj Khofifah. ( Aji)
Tidak ada komentar: