Presiden Prabowo Subianto Menilai, Dunia Internasiona Tidak Menghormati Suara Negara Muslim
Suarabamega25.com, Kairo-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir (19/12), untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).
Dalam KTT D-8 ini, Presiden Prabowo akan berbicara pada sesi pleno yang mengangkat tema "Investing in Youth and Supporting SME's: Shaping Tomorrow's Economy." Selain itu, pada siang hari, Presiden juga berbicara pada sesi spesial yang membahas mengenai situasi di Palestina dan Lebanon.
Presiden Prabowo Subianto menilai, dunia internasional kerap tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, menurutnya isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri," kata Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, Jumat (20/12/24).
Prabowo pun menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim. Kepala Negara menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim khususnya dalam isu perdamaian dan kemanusiaan.
Presiden RI, Prabowo Subianto mencontohkan, konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata kurangnya solidaritas tersebut.
“Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama?" ujarnya.
Prabowo menyerukan persatuan dan kerja sama yang erat sesama negara Muslim. Dia menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan yang terbaik dalam penguatan kerja sama di antara negara Muslim.
“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama," kata Presiden RI.
Di sela-sela kegiatan KTT, Kepala Negara juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara yang hadir. Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara sahabat.
Sebelumnya Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengadakan pertemuan hangat dengan mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir (18/12).
Dalam sambutannya dihadapan hampir 2000 mahasiswa yang hadir, Presiden menekankan pentingnya tekad, ketekunan, dan kerja keras dalam menuntut ilmu demi kemajuan bangsa. Ia juga mendorong mahasiswa untuk mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh besar yang menjunjung nilai inklusivitas, persatuan, dan toleransi.
Di akhir sambutannya, Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya membangun bangsa melalui pendidikan dan kerja keras. Kepala Negara pun memotivasi para mahasiswa untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa, rakyat, dan negara.
Dalam kunjungan kenegaraannya ke Mesir, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto juga melakukan pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar, Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb, di Mashiaket Al-Azhar, Kairo.
Pertemuan tersebut menandai langkah penting dalam mempererat hubungan keagamaan dan memperkuat kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Mesir.
Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan Indonesia dan Mesir, tetapi juga menggarisbawahi peran sentral kedua negara dalam mempromosikan perdamaian dan harmoni antarumat beragama di dunia.( Aji)
Tidak ada komentar: