Majelis Al Khidmah Indonesia Gelar Haul Akbar 2024
Suarabamega25.com, Surabaya - Pondok Pesantren Al Salafi Al Fithrah Jl Kedinding Lor 99 Surabaya pada Sabtu-Minggu 10-11 Februari 2024 menggelar perhelatan Haul Akbar yang dihadiri ratusan ribu jamaah dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Tamu undangan dari berbagai negara, termasuk Makkah, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Yaman turut hadir diacara Haul Akbar 2024.
Meski begitu, penyelenggara menjamin kegiatan ini tidak ada unsur politik, karena tidak mengundang Gubernur, Walikota maupun tokoh politik, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Pelaksanaan haul akbar pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 10 dan 11 Februari 2024 terbilang mendekati hari pemungutan suara pemilu 2024 (sedang memasuki masa tenang). Meski demikian, kekhawatirkan sejumlah pihak akan dipolitisasi untuk kepentingan pemilu.
Namun, pihak penyelenggara memastikan jamaah Al Khidmah dan semua kegiatannya tidak pernah digiring untuk mendukung partai politik maupun Capres Cawapres tertentu.
"Haul Akbar murni kegiatan berdoa, silaturruhiyah para murid, para muhibbin dengan para guru-gurunya, mendoakan keselamatan bangsa dan negara termasuk agar pemilu berjalan aman damai. Kami tidak ada urusan dengan dukungan capres-cawapres," ungkap Ketua Umum PP Al Khidmah Mohammad Uripan.
Acara ini juga digelar untuk menyambut kehadiran salah satu tokoh ulama besar Makkah, yaitu Habib Umar Bin Hamid Bin Abdul Hadi Al Jilani.
Sebanyak 383.803 jamaah turut serta dalam rangkaian Dzikir Maulidurrasul, yang diselenggarakan pada malam Sabtu(10/2) dan Minggu pagi.
Acara tersebut meliputi berbagai kegiatan seperti Al Fatihah, Istighotsah, Khotmil Qur’an, Dzikir Fida, Do’a Tahlil, Maulidurrasul SAW, serta Mauidhoh Hasanah, dan dipimpin oleh penerjemah yakni Ustadz Mustofa Hamid untuk memastikan keselarasan dalam pemahaman.
Sementara itu, pada hari Ahad, 01 Sya’ban, rangkaian acara dilanjutkan dengan kegiatan pagi antara lain Al Fatihah, Istighotsah, Surat Yasin, Tawassul Manaqib, Manaqib, dan sejumlah do’a. Ungkapan rasa syukur dari Panitia dan Jama’ah Al Khidmah juga turut disampaikan, diikuti dengan sambutan dari Keluarga Ndalem.
Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun pada pekan pertama bulan Sya’ban, yang tahun ini jatuh pada Sabtu malam dan Ahad pagi.
Acara ini merupakan inisiasi dari guru Hadratus Syekh KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi yang telah dirintis sejak tahun 1987.
Ketua Umum Panitia, H. Nasiruddin, S.Pd. MM., mengungkapkan, “Ini bukan sekadar haul untuk Abdul Qodir Jaelani Kanjeng Sunan Ampel, tapi untuk menghormati dan mendoakan kedua orang tua, guru-guru, dan sesepuh kita yang telah kembali ke Rahmatullah. Bersama-sama, kita berzikir kepada Allah, bershalawat kepada Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, dan membaca Alquran bersama-sama,” kata H. Nasiruddin, Jumat, (9/2/2024).
Menghadapi potensi macet karena menjelang Pemilu, H. Nasiruddin menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan.
“Kami sangat berharap kepada para hadirin untuk bersama-sama menjaga kenikmatan ini dan mentaati tata tertib yang telah disusun oleh panitia. Estimasi konsumsi mencapai 383.803 porsi, belum termasuk sumbangan dari warga sekitar berupa nasi bungkus dan sumbangan lainnya,” jelasnya.
Menyikapi tahun politik dan mendekati Pemilu, panitia telah berkoordinasi dengan Polres Tanjung Perak, Polsek Kenjeran, dan Polsek Semampir untuk menjaga keamanan acara.
H. Nasiruddin juga mengingatkan peserta Pemilu untuk menjaga netralitas dan tidak memanfaatkan acara ini untuk kepentingan politik.
“Kami tidak mengundang pejabat politik seperti tahun sebelumnya, namun kami tetap membuka pintu bagi TSM Polri yang ingin hadir,” tambahnya.
Pada puncak Haul hari Minggu , Habib Umar bin Hamid al Jilani menyampaikan tentang pentingnya menghadiri majelis ilmu , zikir dan maulid agar kelak di hari Kiamat menjadi penerang (nur) dan pentingnya membaca Al Qur’an.
”Kalian adalah ahlu Qur’an.Ini adalah nikmat terbesar yang diturunkan ke muka bumi, maka bacakan dan amalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari agar ketenangan dan ketentraman turun ke dalam hati sanubari,” pesan Habib Umar Hamid Abdul Hadi al Jilani kepada ratusan ribu jamaah yang hadir.
Majelis Zikir Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam Akbar di Pondok Pesantren Al Fithrah tetap menjadi momen sakral yang dipenuhi dengan kekhidmatan dan ketaatan pada agama, serta menjaga nilai-nilai keislaman tanpa adanya tendensi politik.
Pembicara haul yakni Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al-Jailani lahir pada tahun 1950, di Lembah Dhauan Hadramaut Yaman.
Sejak kecil, pada umur 7 tahun, beliau sudah belajar ilmu agama dan mengkaji Al-Quran di rumahnya. Habib Umar mempelajari kitab-kitab ilmu syariat dan beliau menghafal sebagian dari matan-matannya bersama sang ayah yakni Habib Hamid Bin Abdul Hadi Al Jailani. Habib Umar sangat beruntung karena memiliki ayah seorang alim.
Habib Umar juga belajar kitab-kitab lainnya di hadapan ayah beliau.
Di samping ngaji kepada ayahnya, Habib Umar juga ngaji kepada ulama ulama besar di Hadhromaut. Untuk memperdalam ilmu agama, Habib yang kini telah berusia 62 tahun itu berangkat ke Tanah Suci, Mekkah Al Mukarromah untuk belajar kepada mereka ulama-ulama Mekkah.
Di tanah kelahiran baginda Nabi SAW ini, Habib Umar bin Hamid yang merupakan keturunan Syekh Abdul Qadir Al Jailani ini belajar kepada para masyaikh, diantaranya Al Allamah As-Sayyid Alawi Al-Maliki, Al Allamah Assyekh Hasan Masyad, Al Allamah Assyekh Abdullah Daum. Tak heran jika keilmuan Habib Umar sangat mendalam. Berbekal ilmu yang begitu luas, Habib Umar mengajarkan ilmunya dan menebarkan dakwah.
Selain membuka majelis ilmu di kediamannya, di distrik Subhaniyah yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram, Beliau juga mengajar di beberapa majelis ilmu di Kota Mekkah. Habib Umar bin Hamid Al Jaylani juga menyampaikan dakwah di berbagai negara, termasuk di indonesia.
Di samping aktif menyampaikan ilmu melalui forum pengajian, Habib yang selalu tampil santun ini juga giat dalam menuangkan ilmunya dalam bentuk tulisan. Beliau menulis banyak sekali kitab-kitab diantaranya, At-Tadzkir Wa Hajatunas liaiha, Kholasatul Khobar dan Syarah Kitab Safinatun Najah. Keluhuran ilmu dan ketinggian pekerti menjadikan Habib Umar laksana mutiara.(Aji)
Tidak ada komentar: