Gotong Royong Memperkuat Potensi Wisata Daerah Menuju Pariwisata Berkelanjutan
Suarabamega25.com - Industri ekonom kreatif , pariwisata baik mulai lokal, nasional maupun yang sudah internasional serta sektor UMKM dalam menjawab bangkitnya potensi pariwisata post pandemi dan badai global sebenarnya bila diamati berjalan sangat dinamis.
Sektor ekonomi dunia memang sedang babak belur menghantam tidak kenal pelaku industri besar maupun industri kecil. Namun ada satu tekad yang tersisa dari hantaman krisis global ini , menyisakan sektor wisata lokal justru memperbaiki diri penguatsn tumbuhnya wisata daerah ataupun wisata lokal baru.
Penataan, manajemen, investasi dan pengharapan potensi lokal ini melibatkan banyak pelaku usaha serta stakeholder banyak pihak. Maka konsep yang tepat dalam membangun bisnis potensi daerah ini dengan semangat Gotong Royong bersama untuk menuju kesejahteraan bersama akan lebih tepat dan cocok dalam mengembangkan wisata daerah ini.
Adalah menarik, ketika sebuah desa setempat mendapat predikat desa terbersih secara nasional (Desa Kedungjati, Kab Purbalingga , Juara Lomba Desa Ter Bersih Nasional Tahun 2009).
Efek jangka panjang tidak saja industri makanan dan minuman lokal, nasional maupun kekinian yang bersaing secara sehat ke pentas lokal tapi juga nasional.
Kepercayaan dari pihak lain untuk menyatakan sebuah desa setempat yang berpredikat “sehat dan bersih” berdampak luas terhadap tumbuhnya ekonomi lokal. Ini modal dasar. Konsep ini pernah diterapkan oleh teman saya dalam pendampingan desa di DIY (Prof Rika Fatimah konseptor dan founding Tetrapolitan Gotong Royong dari Jurusan Ilmu dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta) dengan konsep Tetra politan-Gotong Royong (2016) yang merupakan penelitian terbaik se Asia Tengara di Malaysia.
Awal yang digerakkan dalam membuka gerbang bisnis unik dan ikonik dari produk lokal dengan konsep Gotong Royong mulanya dengan mengajak warga dalam bersih desa. Baru setelah melibatkan banyak tokoh setempat melangkah membahas branding dan membuka ruang pasar (bagaimana memasarkan produk/selling).
Suasana lain dan tenang, damai berbasis alam sekitar dan tumbuhnya para pelaku ekonomi di sekitarnya untuk saling memperkuat wisata lokal justru menjadi potensi baru yang menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Semua orang tengah menaruh harapan mulai pulihnya ekonomi paska Pemilu 2024 dan potensi wisata trennya justru dimanfaatkan pada hari libur, Sabtu Minggu, akhir bukan maupun hari libur sekolah maupun hari libur dimana orang meliburkan diri bekerja dan beraktifitas dan “berwisata” adalah upaya untuk menyegarkan kembali semangat, fikiran dan orientasi serta ide dari ruang dan suasana baru , serta penangkapan. “pencerahan dan kesegaran baru” itu menjadi energi semangat baru untuk menangkap peluang dan tantangan di hari -hari ke depan yang semakin berat.
Ya , ide dari alam semesta, bertadabur diri ini merupakan salah satu , rikhlah (perjalanan) alam yang dahulu sekali mungkin hanya dikenal dengan berwisata saja.Wisata alam sekitar Indonesia yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke dengan 17500 lebih pulau adalah kekayaan yang melimpah ruah dari alam semesta yang ada.
Wisata alam (eco tourism) dengan memanfaatkan potensi alam Indonesia baik dari laut, darat, pesisir, pantai , bukit, gunung, sungai adalah sumber destinasi pengembangan wisata alam yang sangat luas dan beragam dengan pemanfaatan dan perlu penggarapan serius. Karena nya pengembangan wisata lokal yang terjadi di desa atau daerah biasanya kemudian berkembang diserahkan ke lembaga di luar pemerintah desa setempat. Lahirnya core bisnis dari pelaku usaha lokal menjadi salah satu penguat dan penggerak ekonomi yang berdampak luas, tidak saja penataan infrastruktur, ekonomi lokal, sektor transportasi dan penginapan tumbuh menjamu di mana-mana.
Konsep ecotourism bisa dilihat dari dikembangkannya pariwisata berkelanjutan di berbagai destinasi wisata. Kaya akan sumber daya alam dan budaya, konsep ecotourism memiliki potensi besar yang bisa menjadi unique selling point pada sektor parekraf di Indonesia.
Penerapan konsep Nature tourism dalam pariwisata NEWA didbanyak destinasi ekowisata di Indonesia yang fokus pada kelestarian alam, dan tetap mempertahankan keutuhan budaya setempat. Seperti kawasan konservasi alam Tangkahan di Sumatera Utara, Taman Nasional Tanjung Puting, serta Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lantas, bagaimana dengan konsep berwisata wellness tourism? Bisa dikatakan, wellness tourism menjadi salah satu kunci pemulihan sektor pariwisata pascapandemi. Hal ini dibarengi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat yang lebih peduli kesehatan.
Indonesia memiliki peluang besar dalam menggencarkan wellness tourism. Mengingat, Indonesia berhasil menempati peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran. Belum lagi, ada banyak destinasi wellness tourism di Indonesia, salah satunya Rumah Atsiri di Tawangmangu.
Di sisi lain, konsep Adventure tourism turut menjadi prioritas berwisata pascapandemi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jenis wisata yang menjadi incaran wisatawan. Seperti trekking, hiking, rafting dan wisata susur sungai, hingga eksplorasi ke berbagai daerah untuk menikmati keindahan alam yang masih terjaga dengan sangat baik.
Belum lagi destinasi Wisata Sungai di Indonesia yang menarik dijelajahi mulai dari jelajah susur sungai, arum jeram, pemandangan , pemancingan dan lain-lain.
Hampir dipastikan dalam menyambut liburan tahun 2024 ini , semua pelaku ekonomi dan usaha menaruh harapan pulihnya ekonomi dunia juga ekonomi Infonesia sehingga para pelaku pariwisata lokal. Nasional hingga internasional mampu menjual produk unik (ikonik) lokal baik makanan, minuman, ekonomi kreatif, kerajinan, pakaian (fashion) , budaya dan seni ke pentas dunia. (Aji)
Tidak ada komentar: