Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Maulid Subuh Haul Habib Ali bin Muhammad Husain al Habsyi ke 113


Suarabamega25.com, Solo - Hari Kamis (24/10)masih pagi benar, jamaah Subuh di Masjid Riyadh ,Gurawan Pasar Kliwon Kota Surakarta membludak. Jamaah sebagian rela sholat di luar masjid beralaskan sajalah dan tikar. Sholat Subuh diimami langsung oleh Habib Anis bin Hasan bin Anis bin Alwi bin Ali al Habsyi dan langsung disambung dengan  sambutan oleh tuan rumah dalam bahasa Arab oleh Habib Anis al Habsyi sekitar 45 menit. 

Pemberi mauizah utama yakni Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf (Pasuruan,Jawa Timur),  Ketua DPP Rabithah Alawiyah Pusat menyampaikan pesan tentang ahli fadl yakni orang -orang mendapat anugerah kenikmatan di  akhirat karena ketaatan kepada Alloh SWT dan Rasulullah SAW.

Pada kesempatan mauizah Maulid Subuh,  Habib Taufiq juga menguraikan tentang keistimewaan Nabi SAW yang mana Nabi SAW adalah orang yang pertama mengetuk pintu Surga dan menjadi orang pertama kali masuk surga.

Keistimewaan lain dari Rasulullah SAW adalah ketaatannya pada Alloh SWT.

Habib Taufiq lalu mengisahkan bagaimana Shalat Rasulullah SAW. Pada suatu malam Rasulullah SAW berbaring-baring bersama istrinya, Aisyah. Beberapa saat kemudian beliau berkata, ”Biarkanlah aku beribadah kepada Allah.” Kemudian beliau bangun, mengambil air wudu, lalu mendirikan salat. Sejak berdiri salat, beliau menangis terus hingga air matanya membasahi seluruh dadanya. Dalam rukuk, beliau pun menangis, demikian pula ketika sujud, dan setelah bangun dari sujud. Demikian seterusnya hingga Bilal mengumandangkan azan Subuh.

Aisyah kemudian memberanikan diri bertanya kepada Rasulullah, ”Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis, padahal Allah SWT telah menghapuskan semua dosamu yang terdahulu dan yang kemudian, dan menjanjikan ampunan untukmu?”

”Apakah tidak sepantasnya aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?” jawab Rasulullah SAW, sembari mengutip ayat Al-Quran, “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi mereka yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, dan berbaring; dan mereka memikirkan kejadian langit dan bumi lalu berkata, ‘Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia, maka lindungilah kami dari siksa api neraka’.” (QS Ali Imran:190-191).

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Mughirah Ibnu Syu’bah, diceritakan, Nabi Muhammad SAW mendirikan salat malam sepanjang malam. Demikian lama beliau berdiri dalam salat, sehingga kaki beliau bengkak.

Sebagian sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, mengapa engkau begitu bersusah payah mendirikan salat, padahal Allah SWT telah mengampunimu atas segala dosamu?”

Rasulullah menjawab, ”Tidakkah sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR Bukhari dan Abu Salamah).

Rasulullah SAW lama berdiri dalam salat, karena beliau membaca paling tidak empat surah Al-Quran. Ini diceritakan oleh Awf ibn Malik, ”Suatu hari aku berdua bersama Nabi. Setelah bersiwak dan wudu, beliau berdiri mengerjakan salat, dan aku pun salat bersama beliau.

Pada rakaat pertama beliau membaca surah Al-Baqarah. Apabila membaca ayat-ayat mengenai nikmat dan karunia Allah, beliau memohon rahmat kepada Allah SWT. Dan bila membaca ayat tentang azab Allah, beliau memohon ampunan serta perlindungan. Rukuk dan sujud beliau sama lamanya dengan berdirinya. Dalam rukuk, beliau membaca Subhaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal ’azhamah (Mahasuci Allah, yang memiliki keperkasaan, kebesaran, dan kemuliaan). Setelah itu, beliau berdiri untuk rakaat kedua, lalu membaca surah Ali Imran.

Demikian seterusnya, beliau membaca satu surah pada setiap rakaat. Jadi, dalam empat rakaat, beliau membaca empat surah yang berarti sama dengan seperlima Al-Quran.”

Bisa dibayangkan, betapa lamanya salat Rasulullah SAW, terlebih jika ditambah dengan doa-doa yang panjang. Baik ketika membaca ayat mengenai rahmat maupun azab, ditambah lagi dengan rukuk dan sujud yang panjang pula. 

Rasa takut dan patuh kepada Allah SWT memang memenuhi sanubarinya, sehingga membuat Rasulullah SAW tekun beribadah kepada-Nya. Itu merupakan dasar makrifat ketuhanan beliau. ”Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentulah kalian jarang tertawa dan akan banyak menangis,” sabda Rasulullah SAW, sebagaimana diceritakan oleh Abu Hurairah.

Dalam hadis lain Abu Darr menambahkan, Rasulullah SAW bersabda, ”Aku melihat apa yang tidak kalian lihat, dan aku mendengar apa yang kalian tidak dengar. Langit menangis keras, dan sudah sepantasnya ia menangis. Tidak ada tempat di langit selebar empat jari kecuali ada malaikat yang menghuninya, yang dahinya senantiasa bersujud kepada Allah. Demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis, kalian tidak berselera terhadap wanita, tapi akan menuju puncak gunung untuk mendekatkan diri kepada Allah.”

“Karena nya dengan syukur nikmat iman, sehat mari pergunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW,” ajak Habib Taufiq kepada ratusan ribu jamaah Maulud Subuh yang berjubel tidak hanya di area masjid Riyadh namun sepanjang jalan menuju Jl Kapten Riyadi jamaah mengular sangat panjang dan hidmat mengikuti Acara Maulud Subuh   

KAMIS, 24 Oktober 2024 Bertepatan 21 Rabiul Akhir 1446 di haul Habib Ali bin Muhammad Husain al Habsyi ke 113.

Selepas Habib Taufiq Assegaf mengisi mauizah, Habib Anis memimpin doa tolak bala dan bencana serta untuk keluarga alawiyin dan muhibbin yang sakit. Acara berlanjut dengan pembacaan Maulid Simthud Durar bergiliran oleh habaib sepuh dan acara Maulud Subuh dipungkasi dengan Ziarah dan doa Wahbah yang dipimpin oleh Habib Anis al Habsyi serta Doa Qunut oleh Habib Alwi bin Ali bin Alwi Al Habsyi. Jamaah pun kembali dijamu nasi kebuli.(Aji)

Tidak ada komentar: