Haul ke 4, Habib Ali bin Abdureahman Assegaf Tebet Bukit Duri
Suarabamega25.com, Jakarta - Jum’at (6/12) selepas shalat Ashar, komplek makam Habib Alwi bin Hasan Al Hadad (Habib Kuncung) telah ramai penuh oleh jamaah dari berbagai wilayah untuk Ziarah Kubra. Ribuan orang berziarah membaca Yasin, tahlil dan talqin di Qurbah Habib Kuncung, Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan.Selain ziarah kubur, tampak beberapa munsyid (pelantun) membaca qasidah dan shalawat.Selepas ziarah, ditutup doa tawasul Habib Abdurrahman Assegaf berjamaah. Dan semua peziarah dijamu dengan hidangan nasi kebuli.
Yang menjadi magnet dari ribuan orang itu datang di komplek makam yang di sini juga banyak Habaib dimakamkan seperti Habib Munzir Al Musawwa (pembina Majlis Rasulullah), Habib Zein bin Smith (mantan ketua DPP Rabithah Alawiyyah), Habib Abdullah Syami Alattas dll. Selain itu, ribuan peziarah tampak khusyuk berdoa di depan makam Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, pembinaan Majlis Taklim Al Afaf yang juga adalah Penggerak Sholar Subuh keliling Jakarta.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf merupakan seorang ulama pengasuh Majelis Taklim melalui Yayasan Al-Afaf yang berlokasi di Bukit Duri, Tebet Utara, Jakarta Selatan. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf merupakan anak kedua dari pasangan Habib Ali bin Abdurrahman Ahmad Assegaf (Sayyidul Walibin d) dan Hj. Barkah binti Ahmad Fusyani. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf lahir pada tahun 1945 di Bukit Duri, Jakarta.
Almarhum adalah anak kedua dari pasangan Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf (Sayyidul Walid) dan Hj. Barkah binti Ahmad Fusyani. Lahir pada 1945 di Bukit Duri, Jakarta.
Habib Ali adalah tokoh ulama kharismatik yang disegani di Jakarta. Kiprahnya melanjutkan perjuangan dakwah Sayyidul Walid sebagai ulama sentral yang menjadi rujukan para ulama dan habaib. Majelisnya di Yayasan Al-Afaf di Bukit Duri, Jakarta menjadi pusat ilmu yang selalu didatangi oleh ulama dari berbagai penjuru dunia.
Habib Ali bin Sayyidil Walid Al Faqih Al Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Segaf Assegaf adalah pribadi yang hangat, ramah, dan mudah akrab dengan siapapun.
Ayahnya adalah tokoh yang menyandang nama besar sebagai paku bumi, tokoh dakwah yang disegani dan pecinta ilmu yaitu kakeknya, Sayyidil Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf.
Habib Ali bin Abdurahman Assegaf memulai pendidikannya di bawah bimbingan Sang Ayah, Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, di Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit Duri. Kemudian sebagaimana pesan Sang Ayah, Habib Ali belajar keberbagai ulama besar di zamannya. Guru-gurunya dari kalangan Habaib adalah Habib Asad bin Syahab (wartawan Arab), Habib Ali bin Husein Al-Athos, Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi, Habib Salim bin Ahmad bin Jindan. Adapun guru-gurunya dari kalangan ulama ahwal adalah Muallim Ahmad Junaedi Mentang Atas, RKH. Abdullah bin Nuh Bogor dan banyak lainnya.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf pernah mendirikan Madrasah Assaqafah untuk jenjang TK dan SD di Menteng Atas dan kemudian ia pindah ke Bukit Duri dan mendirikan Majelis Taklim Al-Afaf. Nama Majelis Taklim Al-Afaf didapatkan dari pemberian salah satu gurunya yang bernama RKH. Abdullah bin Nuh. Seiring berjalannya waktu. Majelis Taklim Al-Afaf kini banyak disinggahi oleh berbagai ulama besar dari berbagai penjuru dunia.
Murid yang rutin mengaji pun sudah banyak yang menjadi dai dan ulama, di antara murid Habib Ali yang bersinar dari kalangan Habaib adalah Habib Rizieq Sihab, Habib Muhammad Taufiq Shihab, Habib Muhammad bin Husein, Habib Ismail bin Abdul Qadir Al-Haddad, Habib Ali Zainal Abidin Al-Athos dan banyak lagi yang lainnya. Adapun murid Habib Ali yang bersinar dari kalangan ahwal adalah KH Salim Naih, KH Fakhrurozi Ishaq, KH Ahmad Syafii Mustawa, KH Zaini Sholihin, dan banyak lagi yang lainnya.
Tiga Serangkai
Karena seringnya Habib Ali Asegaf, Habib Ali Bungur dan KH Abdurrahman Nawi bersama di setiap acara keagamaan yang ada di Jakarta. Ketiga ulama ini mendapat julukan “Ulama Tiga Serangkai Jakarta. dalam setiap acara yang dihadirinya KH Abdurrahman Nawi sering duduk bersama dengan Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf dan Habib Husein bin Ali bin Husein Alattas. Karena sering bertemu dalam sebuah acara, ketiga ulama Betawi ini oleh H. Hamzah Haz (Ketua DPP PPP dan saat itu sedang menjabat sebagai Wakil Presiden RI) pernah menjuluki mereka ulama “Tiga Serangkai”.
Lepas mendapat julukan Ulama “Tiga Serangkai” Betawi dari orang nomor 2 RI itulah, akhirnya kemana-mana mereka selalu bertiga, utamanya dalam acara-acara keagamaan yang banyak digelar oleh kalangan habaib, pemerintah ataupun masyarakat yang ada di Jakarta ini.
“Walau tidak janjian terlebih dahulu, panitia biasanya mempertemuka kita di sebuah acara. Kadang juga, kita janjian terlebih dahulu lewat telepon dan akhirnya sering ketemu bareng,” kata alm KH Abdurrahman Nawi suatu waktu kepada penulis, sambil tersenyum. Kedekatan KH Abdurrahman Nawi dengan Habib Ali dan Habib Husein sebenarnya telah terjalin sudah sangat lama.
Sebab ia pernah belajar dengan abah dari Habib Ali yakni Habib Abdurrahman bin Abdul Qadir Assegaf (Madrasah Tsagofah Al-Islamiyah, Bukit Duri) dan abah dari Habib Husein yakni Habib Ali bin Husein Alatas (Habib Ali Bungur, Bungur). “Saya sangat menghargai mereka (Habib Ali dan Habib Husein. Selain itu, setiap ada rutinan Sholat Subuh keliling berjamaah yang digelar secara berkeliling se antero Jakarta.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia di rumah sakit Holistik, Purwakarta, Jumat (15/1/2021). Jenazah Habib Ali dimakamkan di Pemakaman Habib Kuncung, Rawajati, Pancoran, Kalibata , Jakarta Selatan pada hari ini Sabtu 16 Januari 2021.
Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf menikah dengan Syarifah Tuffahah binti Abdullah Al Haddad dikaruniai 7 orang anak yang bernama Syarifah Zahro, Habib Ahmad, Habib Muhammad, Syarifah Zainab, Habib Alwi, Syarifah Aisyah, dan Habib Toha.
Puncak haul ke 4 tahun 2024 digelar Sabtu (7/12) di Majlis Al Afaf, Bukit Duri. Tebet, Jakarta Selatan pada 15.30-srlesai dengan pembacaan maulid, manakib dan ceramah agama. (Aji)
Tidak ada komentar: