Header Ads

Header Ads
Selamat Datang di Website www.suarabamega25.com " KOMITMEN KAMI MEMBANGUN MEDIA YANG AKURAT DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT " Alamat Redaksi Jl. Berangas KM. 2.5 No. 20 RT. 05 Desa Batuah Kotabaru Kalsel, Contact Mobile : 0812-5317-1000 / 0821-5722-6114.

Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa


Suarabamega25.com, Risalah - Hari Pers Nasional (HPN) merupakan peringatan untuk memperingati hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).  Peringatan Hari Pers Nasional di peringati pada 9 Februari setiap tahunnya.  

Hal ini mengacu pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional. 

Dalam pertimbangan di Keppres tersebut, disebutkan bahwa tanggal 9 Februari merupakan peristiwa bersejarah bagi kehidupan pers nasional Indonesia karena pada tanggal tersebut tahun 1946, organisasi Persatuan Wartawan Indonesia yang merupakan pendukung dan kekuatan pers nasional, terbentuk.


Dikutip dari situs web resmi PWI , Tema HPN kali ini adalah "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa". 

Tema Hari Pers Nasional 2025 menegaskan pentingnya peran pers dalam mendukung ketahanan pangan sebagai aspek mendasar bagi kesejahteraan dan kemandirian nasional.

Adapun  tuan rumah perayaan Hari Pers Nasional 2025 adalah Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan mengangkat slogan, sesuai dengan tuan rumah HPN 2025, yaitu "Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan”.


Logo yang ditampilkan dalam peringatan Hari Pers Nasional 2025 adalah bekantan yang mengenakan pakaian adat Kalimantan Selatan. Tangan kiri bekantan tersebut memegang seikat padi, sedangkan tangan kanannya menggenggam pena. Selain itu, bekantan tersebut memakai laung, ikat kepala khas Banjar.

Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan hewan endemik pulau Kalimantan. Ciri khasnya adalah hidung panjang dan besar untuk bekantan jantan. Saat ini, status konservasi bekantan adalah EN (endangered).

Posisi tangan kiri bekantan yang memegang padi memiliki filosofi tersendiri, yaitu menunjukkan peran pers dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian bangsa. Sementara itu, tangan kanan yang memegang pena bermakna komitmen insan pers terhadap kebebasan, profesionalisme, dan kecerdasan.

Selain itu, Laung (ikat kepala) yang dipakai bekantan adalah simbol tradisional pria Banjar, sedangkan motif Galung Pancar Matahari melambangkan keteguhan, kebaikan, dan keberuntungan.

Puncak peringatan Hari Pers Nasional memang digelar secara bergiliran di tiap-tiap ibukota provinsi se-Indonesia. Sebelumnya, pada 2024 lalu, puncak perayaan HPN digelar di Jakarta. Sementara itu, Hari Pers Nasional 2023 dipusatkan di Sumatera Utara.

Harapan bagi Insan Pers HPN bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi insan pers untuk tetap mengedepankan independensi, objektivitas, dan keberpihakan pada kebenaran.


Hari pers

Penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 di Kalimantan Selatan dimulai dengan Seminar Nasional Pers Mendorong Terwujudnya Ketahanan Pangan Nusantara dengan tema “Kalsel Gerbang Logistik” di Banjarmasin, Jumat (7/2/2025).

Peserta Seminar Nasional Pers diharapkan mendorong terwujudnya Ketahanan Pangan Nusantara yang diikuti para kelompok tani yang ada di Kalsel dan insan wartawan se Indonesia dan jajaran SKPD terkait. 

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun mengatakan melalui seminar ini PWI ingin menunjukkan peran strategis pers dalam menyampaikan informasi dan bagaimana mengedukasi masyarakat serta melakukan kontrol sosial, mengkritisi untuk mewujudkan program ketahanan pangan nasional.

“Program ketahanan pangan di era pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan program baru yang masih jadi perbincangan di tengah masyarakat. Misalnya masih menyoroti peran tentara dalam program tersebut,” kata Hendry. 

Oleh karena itu, PWI berpendapat hendaknya Presiden Prabowo dan semua pemangku kepentingan memanfaatkan “panggung” yang disediakan HPN 2025. Hal ini untuk menyampaikan program ketahanan pangan secara tuntas kepada insan pers.

Untuk itu, program ini meliputi banyak aspek, mulai penyiapan lahan, benih, pupuk hingga isu yang terkait dengan lingkungan dan perbaikan. 


“Ketahanan pangan tidak hanya menyangkut Kementerian Pertanian. Bukan hanya tugas pemerintah pusat. Di sinilah peran pers dibutuhkan, memainkan fungsinya secara aktif,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Redaksi Duta TV, Fathurrahman menekankan program ketahanan pangan ini perlu keterlibatan banyak pihak dari hulu dan hilir. 

“Media menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan,” kata Fathurrahman.

Menurutnya, elemen Hexa Helix dalam ketahanan pangan itu adalah, Pemerintah, Institusi Keuangan, Komunitas, Akademisi/Kampus, Pengusaha dan Media. Hanya saja, catatan keberadaan pengusaha dalam dunia pertanian masih minim. 

“Pengusaha hadir masih sebatas pengadaan pupuk. Begitu juga dengan peran media, yang baru mulai menjadikan isu ketahanan pangan sebagai arus utama,” ujarnya. 

Kemudian, Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Abdul Roni Angkat juga menekankan bahwa pers adalah mitra penting bagi kementerian, karena publikasi yang baik dapat memotivasi dan mendorong kemajuan dalam pencapaian swasembada pangan, sesuai dengan nawacita Presiden Prabowo Subianto. 

“Seminar ini diharapkan dapat mengedukasi publik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan di Indonesia,” kata Abdul Roni Angkat.(Aji)

Tidak ada komentar: