Manghayubagya 85 Tahun Prof Dr Aliyah, ibunda Anis Baswedan dan (alm) Ridwan Baswedan
Suarabamega25.com - Moment penuh kebahagiaan, membuncah di Keluarga besar Alm Rasid Baswedan, dosen Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta."Hari ini, kami merayakan 85 tahun perjalanan hidup Ibu Aliyah, seorang perempuan yang tak sekadar melangkah, tetapi menerangi. Seorang ibu, seorang guru, seorang pencetak jejak kebaikan," kata Prof Dr Anies Baswedan dalam pesan tertulis,Kamis (20/3/25).
"Tak terhitung sudah berapa banyak jiwa yang disentuhnya, berapa banyak anak bangsa yang dididiknya. Enam puluh tahun ia telah mengajar, dan jejaknya tertinggal di hati para murid yang pernah mendengar ilmunya, menerima bimbingannya," tambah Prof Anies.
"Kepada para mantan mahasiswa yang pernah dididik oleh Ibu Aliyah, atau yang pernah ikut menerima beasiswa yg dikelolanya, kami mengundang teman-teman untukq berbagi kisah. Bagaimana beliau menginspirasi, membimbing, atau mengubah hidup teman-teman? Tuliskan kisahnya, dan kami akan membacakannya sebagai hadiah istimewa di hari ulang tahunnya," sambung Prof Anies.
Lahir di kaki Gunung Ciremai pada 20 Maret 1940, Ibu Aliyah tumbuh di masa ketika pendidikan bagi perempuan bukanlah pilihan yang lazim. Namun, tekadnya mengalahkan batasan zaman. Saat belum ada SMA di Kuningan, ayahnya mengambil keputusan besar: mengirim putrinya ke Cirebon demi ilmu, bukan demi pernikahan. Sebuah keputusan yang menjadi buah bibir, tetapi Aliyah muda tak ragu. Dengan semangat yang tak tergoyahkan, ia naik oplet, diantar sang kakak, menuju masa depan yang ia yakini.
Mimpinya menjadi guru membawanya ke Fakultas Pedagogi, Universitas Padjadjaran, Bandung Jawa Barat hingga menjadi sarjana pertama di keluarga. Tahun 1965, saat toga ia kenakan, lembaran baru tak hanya terbuka untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarga dan komunitasnya. Ia tak sekadar belajar, ia meneruskan nyala ilmu dengan mengajar di IKIP Bandung, lalu ke IKIP Yogyakarta setelah berjumpa dengan belahan jiwanya, Rasyid Baswedan. Bersama, mereka menjadi guru bagi banyak insan, membangun bangsa lewat generasi yang mereka bimbing.
"Kini, di usia 85 tahun, Ibu Aliyah masih setia pada ilmu. Sebagai Guru Besar Emeritus, ia mengajar pascasarjana dua kali seminggu secara daring. Pandemi tidak menghentikannya, usia tak pernah menjadi batas. Dalam setiap sujudnya, ada doa bagi anak-anak dan cucunya. Dalam setiap nasihatnya, ada pengingat untuk selalu dekat dengan-Nya. Dalam setiap dekapan, ada kehangatan yang tak lekang oleh waktu," tulis Prof Anies.
"Hari ini, kami berkumpul dalam syukur, mendoakan kesehatan dan kebahagiaan untuk Ibu yang telah mengajar, membimbing, dan mengasuh dengan cinta tanpa batas. Selamat ulang tahun ke-85, Ibu. Cahaya dalam keluarga, penerang dalam kehidupan kami.
Semoga setiap kebaikan yang Ibu tanam bersemi abadi, setiap kebahagiaan yang Ibu tebarkan kembali berlipat, menjelma jadi pahala yang mengalir tanpa henti, menerangi setiap langkahnya. Aamiin yra," pungkas Prof Dr Anies Baswedan. (Aji)
Tidak ada komentar: