Semua Bergembira Di Malam Takbiran
Suarabamega25.com,Purbalingga - Pawai keliling desa merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Pawai ini diiringi dengan takbiran dan merupakan bagian dari perayaan yang meriah dikawal ratusan banser NU. Tradisi ini menjadi momen untuk bersatu, merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh, serta saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi antara keluarga, kerabat, dan teman.
Pawai keliling desa di malam Idul Fitri seringkali diadakan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan, diiringi dengan gema takbir dan musik. Acara ini menjadi wujud kebahagiaan umat Islam dalam merayakan Idul Fitri. Selain itu, pawai keliling juga menjadi sarana untuk memeriahkan suasana dan menyatukan masyarakat dalam momen yang penuh kegembiraan.
Dalam beberapa daerah, pawai keliling desa juga diiringi dengan tradisi lain, seperti pawai obor, festival lampu colok, dan penggunaan alat musik tradisional. Antusiasme masyarakat dalam mengikuti pawai keliling ini terlihat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, yang ikut serta meramaikan acara tersebut.
Dengan adanya pawai keliling desa, diharapkan dapat tercipta suasana kebersamaan, kegembiraan, dan keharmonisan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini juga menjadi bagian penting dalam memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di masyarakat.
Pun demikian yang digelar di desa Cipawon pada Malam Senin. Karena Lebaran jatuh pada Senin, 1 Syawal 1446 H dipusatkan di pertigaan TK Diponegoro RT 02/RW 01, selain takbir keliling. Acara Takbiran yang sempat tertunda karena puasa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari ini tetap semarak. Selain dimeriahkan dengan parade bedug, pawai ratusan obor dan kentongan,juga diadakan pemberian bingkisan hari raya bagi keluarga fakir miskin dan tidak mampu dari pemuda desa Cipawon Kec Bukateja,Kab Purbalingga Jawa Tengah. "Malam ini jadi takbiran . Jadi persiapan tambah matang dan semakin meriah, karena mengundang banyak pihak untuk berpartisipasi. Sekalipun tertunda, tetap semangat , ratusan pemuda masih lembur untuk persiapan nanti malam. Semoga aman, tertib dan lancar," ujar Nanang, salah satu panitia Takbiran Keliling. Pada kesempatan muidzah motivasi takbiran, setelah takbir keliling KH Muhammadun , menantu KH Abdul Ghofur Arifin (mantan rois Syuriah NU MMCNU Bukateja Kab Purbalingga) dalam kesempatan mauidzah khazanah itu di malam takbiran menyampaikan tentang makna ibadah puasa, membaca Al Quran, bisa diterima Alloh SWT.
"Saya sangat terinspirasi oleh acara Takbiran, saya tidak sengaja menemukan pengajian maimun zubair, intinya apapun yang tidak maksiat bisa bernilai ibadah , ketika niatnya beres. Karena itu acara ini menjadi ibadah, penuh syukur dan senang,. Karena dengan mutar itu ada pesan disampaikan senang semua," kata KH Muhammadun,Lc Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Purbalingga. (Aji)
Tidak ada komentar: